Chapter 3 - Disaster is Coming!!

330 39 6
                                    

Kim Joon Myun's POV
  Selama ini, aku memang tidak pernah mendengar bahwa seorang Jung Eun Ji berkencan dengan siapa pun. Sebelumnya, aku tak percaya bahwa itu benar-benar terjadi. Tapi, memang seperti itu kenyataannya. Bahkan, ia telah berjanji padaku jika ia berkencan dengan seseorang, ia akan mengatakannya padaku dan bertanya apakah ia bisa pergi atau tidak.

  Bukan berarti aku over protective padanya. Bukan. Bahkan, itu adalah kemauan dirinya sendiri. Dan tentu dengan senang hati dia akan mengatakan apakah ia bisa pergi atau tidak padaku.

  Namun, memang sampai saat ini aku tak pernah mendengar hal itu darinya. Selama 20 tahun kami berteman. Sejujurnya, saat kami bersekolah, banyak pria yang menyukainya bahkan tak segan-segan mendekati Eun Ji untuk mengajaknya keluar bersama. Tapi, Eun Ji selalu menolak dengan sebuah alasan yang bahkan para pria itu tidak mengerti. Namun, aku tidak. Aku mengerti mengapa ia mengajukan alasan itu untuk menolak tawaran kencan mereka. Ini soal Eun Ji yang ingin meraih impiannya menjadi penyiar radio terlebih dahulu, ia tak ingin mendahulukan egonya untuk berkencan dibandingkan dengan impian yang sudah berjalan selama 20 tahun itu.

  Seperti itulah sosok Eun Ji yang masih sama selama 20 tahun ini. Jujur, aku juga ingin melihatnya bersama pria lain, bergandengan tangan dengan pria lain, dan merasakan kesenangan seperti para gadis lain, tapi aku juga tak bisa memaksa. Karena, Eun Ji juga dikenal dengan keras kepalanya. Dan sifat keras kepalanya berlaku di masa sekarang ini.

"Eun Ji-ya.. tidak seharusnya kau menerima tawaran gila dari pria itu? Memang, apa untungnya bagimu kalau dia datang dan mengisi siaran radio kalian nanti? Masih ada banyak dokter yang hebat di luar sana untuk bisa diajak datang ke siaran kalian. Bukan pria brengsek seperti dia. Siapa namanya? Yoo Ki Hyun? Hah.. dia lebih pantas dipanggil Yoo Ki Jeogin (*organik). Nama Yoo Ki Hyun terlalu Bagus untuknya."

  Saat ini, aku tengah mengomeli Eun Ji dalam perjalanan pulang ke rumah. Aku mengomelinya setelah mendengar apa jawaban yang ia berikan pada dokter itu. Kalian bisa menebaknya? Yah.. Eun Ji setuju. Dia sangaaat setuju untuk menuruti.. apa tadi? Permintaan.. iya, 3 permintaan dari pria tadi. Ya Tuhan~ ada apa dengan Eun Ji? Bagaimana bisa ia menerimanya begitu saja?

  Detik kemudian, Eun Ji menghentikan langkahnya. Sorotan matanya terlihat tajam untuk menatap ke depan. Seperti ada sebuah amarah yang ia pendam saat ini. Tunggu, apakah aku melakukan kesalahan?

"Joon Myun-ah.. " panggilnya yang kemudian menatapku tajam saat ini. "Apakah kau pernah berada di posisiku?"

"A-apa?"

"Apa kau pernah merasakan bahwa mimpimu takkan pernah tercapai sekalipun kau melakukan usaha yang sangat besar agar impianmu terjadi? Apa kau pernah merasakannya, HAH?!"

"Eun Ji-ya.. " tegurku saat mendapati ia berteriak padaku. Namun, masalahnya, kami berada di tempat di mana ada banyak orang sekarang. Yah~ kami sudah berada di luar rumah sakit setelah beberapa waktu yang lalu kami keluar dari tempat itu.

  Kulihat beberapa orang menatap kami dengan berbagai tatapan yang malah membuatku mencemaskan Eun Ji. Namun, kemudian orang-orang itu kembali melanjutkan perjalanan mereka entah ke mana.

"Kau.. kau takkan pernah merasakan apa yang kurasakan saat impianku tak pernah terjadi padaku. 20 tahun aku menunggu dan hal ini satu-satunya agar aku bisa diterima menjadi salah satu bagian dari mereka sebagai seorang penyiar. 20 tahun, Joon Myun-ah.. 20 tahun. Aku tak peduli dengan apa yang kau dan orang lain pikirkan, yang hanya kuinginkan adalah menjadi penyiar seperti ayahku. Itu saja, sudah cukup untuk membuatku bahagia."

  Dalam seperkian detik, aku berhasil dibuat terbungkam oleh 'omelan' balik dari Eun Ji. Aku tak tahu bahwa ia semenderita ini. Aku tak tahu bahwa ini begitu sulit untuknya, tidak, ia memang selalu terlihat sulit saat sampai sekarang ia tak pernah merasa bahwa impiannya itu telah terjadi. Maafkan aku, Eun Ji-ya. Maaf..

Friendzone?! What Is That? | SuJi FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang