Mereka benar-benar tak menyangka bahwa inilah akhir dari hubungan persahabatan mereka yang telah terjalin selama 20 tahun. Berpacaran.. bukan hal buruk ternyata untuk mereka. Walau masih ada ketakutan, dalam diri Eun Ji tepatnya, namun seberusaha mungkin mereka tetap menikmati hubungan ini entah sampai kapan. Tapi, kalau bisa, sampai mereka tua nanti.
Jung Eun Ji dan Kim Joon Myun, mereka benar-benar pasangan yang manis dan kaku. Mungkin karena status yang sudah berubah. Bisa dilihat saat mereka berada di kursi-taksi yang sama. Sekarang, mereka dalam perjalanan kembali ke rumah. Ah.. ingatan soal Eun Ji menyatakan cintanya masih terngiang dalam kepala keduanya.
Keduanya terdiam, karena canggung. Biasanya selalu saling memberikan celetukan yang tak ada hentinya. Bahkan, bisa jadi harus dihentikan oleh sang supir. Namun, kali ini mereka menggunakan taksi. Ini karena bis biasanya sudah pergi.
"Kenapa kau tidak menceritakannya padaku?" celetuk Joon Myun, memecahkan keheningan yang ada. Eun Ji sedikit tersentak mendengar suara Joon Myun. Dia terlalu lama melamun.
"Hanya ingin memberikan kejutan saja. Tidak lebih." ujar Eun Ji yang entah kenapa merasa gugup sekarang. Baiklah, tenangkan dirimu, Eun Ji.
"Bahkan, itu lebih dari kejutan."
"Hah?"
"Aku senang pada akhirnya kau jujur juga. Kau tahu, aku hampir benar-benar menyerah karena kau tak kunjung memberikan jawaban yang pasti. Senang rasanya sekarang." ujar Joon Myun dengan senyum canggungnya. Ada sebuah perasaan yang berbeda saat ia pernah mengatakan Cinta pada wanita dulu dan kemudian diterima. Hmm.. mungkin karena Eun Ji adalah sahabatnya?
"Aku juga senang karena kau tak menyerah. Kesabaranmu itu benar-benar hebat."
"Hebat apanya? Biasa saja kupikir."
"Eiy~ hebat asal kau tahu. Kau mana bisa berhadapan denganku dengan kesabaranmu itu? Bahkan, setiap hari selalu mengumpat padaku."
"Yak~ berhenti bicara seperti itu. Kau membuatku malu pada pak supir."
"Biarkan saja! Lagipula, beliau takkan peduli dengan ucapanku ini. Benar, bukan?"
"Maaf?"
*** ***
Pagi ini, rasanya sangat beda. Dari matahari baru menampakkan dirinya sampai, di detik ini, Joon Myun yang bersiap akan pergi bekerja.
"Kau tidak melupakan sesuatu, bukan? Jangan sampai membuatku harus ke kantormu lagi." omel Eun Ji mengingatkan Joon Myun akan sesuatu. Sungguh, ia malas jika harus ke kantor Joon Myun lagi!
"Kenapa memangnya? Lagipula, kau 'kan sudah menjadi kekasihku sungguhan. Jadi, tidak perlu lagi merasa canggung di sana." timpal Joon Myun sembari memakai jasnya.
"Bahkan, ini yang akan membuatku semakin canggung." ujar Eun Ji kembali memasang wajah sebal. "Sudah sana! Cepat pergi!"
"Berikan aku ciuman selamat tinggal dulu!"
"Yak!! Kau sudah gila, ya?"
"Kenapa? Kau tidak mau memberikannya pada kekasihmu ini?"
"Bukan begitu.. " untuk beberapa saat, Eun Ji terdiam. Ia menatap sekitar. "Apa kau tidak malu dilihat mereka? Benar-benar."
Benar saja. So Hyun, Tae Hyung, dan Sung Jae masih di rumah Eun Ji, dalam perjalanan menghabiskan sarapan mereka yang tinggal setengah. Tapi, sekarang, mereka malah dibuat harus menonton drama gratisan yang menjijikan. Apa-apaan ini?!
"Kalau kalian ingin mengusir kami, kenapa tidak dari tadi saja? Menyebalkan!" ujar So Hyun yang detik kemudian bangkit dari duduk ya dan meraih tasnya. Ia sudah bersiapp untuk pergi ke sekolah. "Aku pergi~ "
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone?! What Is That? | SuJi Fanfiction
RomanceMengalami friendzone adalah sesuatu yang kadang menyenangkan dan kadang juga tidak. Dan dua sahabat ini mengalami hal tersebut setelah 20 tahun menjalani hubungan persahabatan. Di sisi lain, kisah Cinta segitiga dirasakan oleh ketiga siswa SMA in...