2 orang itu berhasil membelalakan mata mereka sesaat setelah Ki Hyun, dengan aksi nekatnya, mencium kening Eun Ji. Dengan sedikit menarik kepala Eun Ji, pria itu mengecup kening Eun Ji dengan lembut dan manis. Woah~
Tapi, berbeda lagi dengan Eun Ji dan Joon Myun yang amat terkejut melihatnya. Rasanya, Joon Myun semakin benci saja dengan Ki Hyun. Sedangkan Eun Ji.. oh! Ia harus berkata apa sekarang? Tapi, setidaknya, ia merasa bersyukur karena Ki Hyun tak mengecup bibirnya. JANGAN!!
"Mulai saat ini, kita sepasang kekasih, Eun Ji-ssi. Kuharap, kita bisa menjalin hubungan ini dengan baik dan nyaman." ujar Ki Hyun setelah melepaskan ciuman barusan.
Eun Ji hanya diam, sedangkan Joon Myun masih menatap Ki Hyun tak suka. Sekarang, hubungan rumit akan terukir dalam kehidupannya. Oh!! Menyebalkan.
"Tu-tunggu.. " Eun Ji mengambil langkah mundur. Ia masih merasa terkejut akibat ulah Ki Hyun. "Ini.. tidak benar."
"Apa?" pekik Joon Myun tak paham dengan ucapan Eun Ji. Begitu juga dengan Ki Hyun.
Alih-alih memberikan penjelasan mengenai kejadian barusan, Eun Ji buru-buru masuk ke dalam rumah. Tak memperdulikan lagi soal 2 anak manusia yang tampan itu. Ia tak peduli.
Tinggalah Joon Myun dan Ki Hyun di tempat. Sekarang, Joon Myun beralih menatap tajam Ki Hyun. Sedangkan Ki Hyun masih menatap cemas pada Eun Ji.
"Sebenarnya, apa maumu? Kalau kau mau bermain-main dengan seorang gadis, bukan berarti Eun Ji adalah orangnya." ujar Joon Myun.
"Apa aku terdengar bermain-main?" timbal balik Ki Hyun yang sekarang ikut menatap tajam Joon Myun. Tersirat tatapan serius saat Joon Myun berpikir bahwa pria itu sedang bermain-main. "Aku memang mencintai Eun Ji-ssi dan itu artinya.. aku takkan bisa bermain-main dengan gadis yang kucintai. Bisakah kau.. camkan kata-kataku tadi?"
Detik kemudian, Ki Hyun berjalan memasuki mobilnya. Meninggalkan Joon Myun yang cukup tercengang dengan ucapan Ki Hyun barusan.
Kim Joon Myun's POV
Biar kuhitung, aku berteman dengan Eun Ji sudah 20 tahun lebih dan itu belum termasuk masa di mana aku mulai menyukainya. Sedangkan, Eun Ji dan Yoo Ki Jeogin belum terlalu lama mengenal tapi pria itu sudah berani menyatakan perasaannya dengan mudah. Seperti membalikkan telapak tangan. Aku? Banyak hal yang aku pikirkan untuk sekedar memikirkan apakah aku mampu mengatakan aku mencintainya.Rasanya sangat sulit. Setiap hari, selalu ada keinginan di mana aku dan Eun Ji bisa bergandengan tangan layaknya sepasang kekasih. Tapi, itu semua hanya angan-angan yang tak pasti. Hah~
*** ***
"Eun Ji-ya.. " panggilku saat mengetahui gadis itu ada di dalam kamarnya. Tak ada sahutan. Aku kembali mengetuk pintu kamarnya lagi. "Eun Ji-ya.. buka pintunya! Mari kita bicara sebentar."
Entahlah, apa yang ia lakukan di sana. Jika menangis, pasti terdengar. Jika frustasi, pasti ada teriakan-teriakan. Jika tidur.. hmm, ini bukan waktunya untuk ia pergi tidur.
"Eun Ji-ya.. keluarlah dan bicara. Jangan membuatku merasa cemas. Ayo~ " oh.. kumohon, dengarkan aku.
Krek.. pintu terbuka dan menampakkan Eun Ji yang menundukkan kepalanya. Aku meraih kedua bahunya agar sedikit lebih tegak.
"Kau baik-baik saja?" tanyaku.
"Entahlah. Aku tidak tahu situasi semacam apa ini. Akh.. "
"Kau menyukainya?"
"Kau gila?" seketika, dia menatapku tajam. Jadi, Eun Ji tak pernah menyukai Yoo Ki Jeogin sedikit pun? Baguslah.
"Lalu, kenapa kau harus frustasi seperti ini? Kau tak menyukainya, tinggal katakan bahwa kau tak menyukainya, apa itu sulit?" ujarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone?! What Is That? | SuJi Fanfiction
RomanceMengalami friendzone adalah sesuatu yang kadang menyenangkan dan kadang juga tidak. Dan dua sahabat ini mengalami hal tersebut setelah 20 tahun menjalani hubungan persahabatan. Di sisi lain, kisah Cinta segitiga dirasakan oleh ketiga siswa SMA in...