“Appa dan eomma pergi kerja dulu ya” kata Daniel saat keluarga kecilnya selesai sarapan
“ne hati-hati di jalan” kata Y/N lalu menerima kecupan hangat di keningnya dari kedua orang tuanya
“belajar yang rajin sayang” kata sang eomma lalu pergi . . Y/N pun pergi kerumah Jihoon untuk menjemputnya. Saat di rumah Jihoon sudah ada Jinyoung di sana. Merekapun pergi ke sekolah mengenakan bus umum karena sekolah mereka yang tidak terlalu jauh lagipula di sekolah mereka tidak diijinkan untuk membawa mobil ke sekolah.
Saat ini Jihoon dan Y/N sedang berada di kantin. Sebenarnya sekolah sudah berakhir tapi mereka ingin mengisi perutnya terlebih dahulu. Jinyoung? dia sudah pulang terlebih dahulu karena akan menjemput bibinya di bandara
*I WAS A FOOL~~~*
“yeboseyo.. wae eomma?” Tanya Jihoon saat menelefon
“adikmu hoon!! Adikmu!!”
“wae ada apa dengan hyohoon?”
“tadi hyohoon meminta eomma menjemputnya tapi tiba-tiba ia berteriak minta tolong lalu panggilan terputus. Eomma sudah menghubunginya lagi tapi hpnya tidak aktif. Eomma khawatir dengan nya cepatlah kau ke sekolahnya!”
“ne.. aku matikan ya” kata jihoon panik lalu memutuskan tlp nya dengan sang eomma
“wae apa yang terjadi?” Tanya Y/N khawatir
“Adikku dalam bahaya. Kajja kita harus ke sekolahnya”
Mereka pun pergi ke sekolah Hyohoon adik Jihoon sekolah mereka berbeda dan membutuhkan waktu 20 menit naik bus untuk sampai di sekolah Hyohoon. Saat telah iba di sekolah Hyohoon mereka mencari keberadaan Hyohoon tapi nihil mereka hanya menemukan tas Hyohoon tergeletak di depan sekolah serta hp dengan layar yang retak.
“AH SIALAN!” . . . Di sebuah ruang kamar yang tertutup serta gelap hanya ada sedikit cahaya dari luar. Bau amis yang menyengat serta beberapa peralatan tajam seperti pisau gergaji dan semacamnya. Di sana ada juga beberapa macam cambuk serta 1 ranjang yang cukup besar dengan tali di sekeliling ranjang tersebut. Ada juga beberapa jenis bdsm necklace tergantung di ruangan itu.
yang paling parahnya di ruangan itu juga ada 1 orang laki laki yang masih hidup tetapi ia sangat sekarat tangannya di ikat di kaki ranjang agar ia tidak bisa bergerak kemana-mana dan disamping nya terdapat sebuah mayat perempuan yang ditelantarkan begitu saja tanpa busana. Dan seorang namja berpakaian merah dan topeng di wajahnya sedang duduk memperhatikan.
Tiba-tiba pintu kamar itu terbuka menampilkan seorang namja serba hitam dengan menggendong seorang yeoja yang masih berseragam sekolah..
"terimakasih ini bayaranmu, jangan takut, kau melakukannya dengan baik aku tidak akan melukaimu, sekarang kau pulanglah" ucap namja berbaju merah. namja berbaju hitam hanya mengangguk dan pergi.
Namja berbaju merah itu membuka paksa seragam yeoja itu melemparkannya ke sembarang arah. Ia menelanjangi yeoja itu dan memberikan tanda kebiruan di lehernya.
Tidak. Namja itu tidak memerkosanya, ia hanya menandai yeoja itu. setelah menandai yeoja itu ia mengambil cambukan dan mencambuk secara brutal yeoja di hadapannya itu hingga badan sang yeoja penuh dengan darah. Mungkin yeoja itu sudah mati karena kehabisan darah.
“heii..aku tau kau bosan sendirian karena yeoja di sebelahmu tidak bisa mengajakmu bicara”
“aku membawakan mu teman baru”
“aku sangat baik bukan?”
Kata namja serba hitam itu pada namja yang terikat. Ia melemparkan badan yeoja digendongannya kearah namja itu.
“AHH!” namja itu hanya meringis karena badan yeoja itu menyentuh luka bakarnya
“me..menga..mengapa.. haa.. kau.. kau melaku.. melakukan.. haa.. ini..?” Tanya namja tidak berdaya itu dengan susah payah
“mengapa? Eumm.. karena aku menikmatinya”
“me..menga..mengapa.. haa..harus…a..aku…”
“mengapa harus kau? Karena kau mengganggu milikku” ucap namja itu
“ap..apa.. me..mereka..ju..juga..meng..mengganggu..haa…mi..milik..mu?” ucapnya dengan susah payah
“ah.. yeoja ini.. dia mengganggu milikku.. dia orang jahat dia harus dihukum.. aku harus membunuhnya agar tidak mengganggu milikku lagi” ucapnya menendang mayat yeoja itu
“kalau yang ini.. oppa nya yang mengganggu ku…” kali ini dia menunjuk yeoja yang baru dibawanya
“ahh aku terlalu banyak berbicara pada mu..”
“Kim Taehyung-ssi”
“aku harus membunuhmu sekarang”
Namja itu lalu menusuk tepat di dada namja yang ia panggil Kim Taehyung, dan saat itu juga Taehyung menghembuskan nafasnya yang terakhir.
'Jihoon-ah maafkan aku'
TBC
Jangan lupa voment!!!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.