Hujan dan Kenangan

430 24 1
                                    

Nada gemercik hingga rintikan
Terdengar jelas oleh pendengaran
Jari jemari membelai kaca perlahan
Batas antara aku dan hujan
Hati ini merindukan
Seorang kasih penghuni hati kebahagiaan

Bingung menerka perlahan
Apa di sana ia merindukan
Seorang sepertiku tanpa keistimewaan
Aku merindukan
Ketika aku tersipu malu karena sebuah tatapan
Tatapan menawan
Dari kamu penuh keindahan

Aku di sini menunggu
Raga paling pantas ditunggu
Tapi hati telah berbisik padaku
Ia takkan datang, ia tidak lagi padamu
Namun bolehkah aku berkhayal bersama harapanku
Membayangkanmu menungguku
Lalu hilanglah rasa rindu

Namun hanya sebatas harapanku
Tidak lebih dari hati penuh rindu
Merasa aku ingin menyerah berkhayal tentangmu
Namun terkadang khayalanku itu
Membuatku bahagia tersipu malu

Melihat keadaanku
Ku ingin melantunkan terima kasih padamu
Terima kasih dariku
Atas membuatku bahagia penuh rindu
Terima kasih telah memperhatikan orang biasa sepertiku
Bahkan aku
Tidak memintamu
Untuk memperhatikan orang biasa biasa saja, seperti aku






Ukiran RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang