Dalam berdirinya aku
Di tengah jendela penuh rindu
Hembusan udara melarutkan aku
Ke dalam kenangan dahulu
Kenangan dimana hal-hal memalukan kulakukan untukmuAku rias wajahku
Terlihat hal-hal menyeramkan tak lucu
Aku bawakan ruang gas rupa warna untukmu
Datang perlahan menuju dirimu
Sembari aku erat balonnya di tanganku
Lalu aku kejutkan dirimu
Dengan wajah seramkuKupandang dirimu
Kamu sempat terkejut melihat diriku
Lalu tertawalah kamu
Rupawannya tawaan itu
Setelah tertawa dengan lama aku berkedip padamu
Kamu tinggalkan aku
Pergi dengan tawaan itu
Aku rancu dalam pikiranku
Bahagia karena tawanya atau maluAku berkaca dalam ruang dekatku
Lalu aku basuh wajahku
Aku berpikir pada diriku
Sepertinya wajahku
Terlihat lebih baik dengan riasan seram itu
Rintihan air mataku
Mengalir bersama basuhan di wajahkuSetidaknya aku lakukan untukmu
Tak peduli betapa malu aku
Terpenting aku pandang senyummu dan tawamu
Walau kutahu
Tawa itu menghinaku

KAMU SEDANG MEMBACA
Ukiran Rasa
PoetrySebuah rasa dalam perasaan yang terukir dalam segala rasa sedari duka hingga bahagia pun ada. Namun duka merana mengarungi hampir segala waktu rasa karena hati ini, rapuh serta merana.