Segala momen telah terlewati
Bersama dia, raga, dan hati
Membuatku bahagia serasa ingin mati
Namun ada perih duka merintih dalam diri
Karena kutahu kau belum rasakan cintaku ini
Kuharap kamu sadar segera bahwa hati
Telah memberimu segala cara ini
Untuk menbuatmu sadar jika hati ini
Meminta tuk dirasakan oleh raga pemilik kesempurnaan hati
Dirimu adalah pemilik kesempurnaan hatiDalam berdirinya aku dibelai angin perlahan
Aku sampaikan pesan
Melalui hembusan
Untuk diberikan kepada insan penuh keistimewaan
Aku harap itu akan tersampaikan
Supaya hati ini cepat terasakanPergantian cuaca membuatku tak mati rasa
Rasa ini terus mengemis kepada raga
Raga sepertimu sungguh sempurna
Rintihan hujan serta rintikan
Membelaiku dari helai rambut dengan perlahan
Aku lantunkan pada hujan
Untuk sampaikan
Pesanku pada hati penuh kesempurnaan
Rasakan hati ini penuh rintihan
Tolong, rasakan
Dentuman petir mulai terdengar perlahanDalam segala pesan
Segala pesan terukir tentang perasaan
Kalimat-kalimat ukiran
Kuukir bersama hati penuh permohonan
Dengan berisi kepedihan serta kesedihan"Selamat pagi, petang, atau malam penuh kerinduan
Karena kutak tahu kapan
Pesan ini akan tersampaikan
Pagi, petang, malam, atau pesan ini malah terhampaskan
Dari segala momen kita lewati kebersamaan
Kutahu kamu belum rasakan
Hatiku penuh pengharapan
Dalam surat tersampaikan
Aku memintamu tuk merasakan
Hatiku penuh pengharapan
Aku penuh keyakinan
Akan membuatmu diselimuti kebahagiaan
Penuh senyuman
Membuatmu tak bisa menampakkan kesedihan"Aku sampaikan pesan
Melalui segala rangkaian cuaca tak terkendalikan
Dikarenakan
Melantunkan secara langsung dengan berhadapan
Jauh lebih mengerikan
Ketimbang menyampaikan pesan
Dalam naungan mentari, kilat, serta hujanIya, aku berharap kemudian
Hati ini akan terasakan
KAMU SEDANG MEMBACA
Ukiran Rasa
PoesíaSebuah rasa dalam perasaan yang terukir dalam segala rasa sedari duka hingga bahagia pun ada. Namun duka merana mengarungi hampir segala waktu rasa karena hati ini, rapuh serta merana.