#NowPlaying Martin Garrix - There For You Ft. Troye Sivan
.
I woke up pissed off today,
And lately everyone feels fake
Somewhere, I lost a piece of me
Smoking cigarettes on balconies
But I can't do this alone
Sometimes I just need a light
If I call you on the phone
Need you on the other side
Alvin adalah tipe orang yang tidak pandai untuk bersosialisasi. Ia lebih senang untuk menyendiri. Menjauhi segala hal yang bisa membuatnya menjadi pusat perhatian ataupun membuatnya terlibat ke dalam suatu masalah. Ia hanya ingin hidup tenang dalam dunianya sendiri.
Alvin bukan tipe yang akan mengunjungi suatu tempat ramai dengan sengaja. Ia bukan lah tipe yang akan membaur dalam keramaian. Alvin akan lebih memilih untuk pergi ke perpustakaan dan menenggelamkan dirinya dengan membaca berbagai macam buku di sana. Duduk di pojok ruangan dan hanya ditemani oleh buku-buku kesayangannya.
Alvin tidak pernah untuk sekedar berkunjung ke sebuah café atau restoran. Ia hanya akan pergi ke convenience store sesekali. Alvin akan langsung pulang ke rumah setelah kelas selesai. Ia tidak akan pergi jalan atau hangout bersama teman-temannya.
Alvin bukan termasuk ke dalam orang-orang populer di kampus. Ia hanyalah cowok biasa dengan penampilan yang biasa. Alvin juga tidak ingin terlihat menonjol. Malah jika bisa, ia berharap bahwa keberadaannya tidak disadari oleh orang-orang.
Alvin seakan mempunyai dunianya sendiri. Dunia dimana ia sendiri yang menjadi tokoh utama.
Tapi akhir-akhir ini, Alvin menjadi rajin untuk mengunjungi sebuah coffee shop bernama Lullaby. Lullaby adalah satu-satunya tempat yang membuat Alvin merasa ingin kembali mengunjungi tempat itu pada kunjungan pertamanya. Lullaby hanya sangat spesial baginya. Tempat itu membuatnya merasa nyaman dan membuatnya merasa bebas untuk menjadi dirinya sendiri.
Alvin memberikan senyum tipisnya pada cowok bermata coklat terang yang baru saja mengantarkan pesanannya. Cowok gondrong itu adalah seorang barista di Lullaby dan Alvin merasa bersyukur bahwa ia sudah mengetahui nama cowok itu.
Alvin baru saja akan berkutat pada buku yang tadi dibacanya saat matanya menangkap seseorang yang baru saja memasuki Lullaby. Seseorang dengan wajah yang tidak asing baginya. Wajah seniornya di kampus.
Bara Ganindra.
So when your tears roll down your pillow like a river
I'll be there for you
I'll be there for you
When you're screaming, but they only hear you whisper
I'll be loud for you
But you gotta be there for me too
But you gotta be there for me too
KAMU SEDANG MEMBACA
L U L L A B Y [END]
Short StoryLullaby hanya sebuah coffee shop biasa. Lullaby hanya sebuah tempat yang dibangun dengan kenekatan. Lullaby hanya sebuah 'kolaborasi' dari tiga orang sahabat. Tapi di Lullaby, kau akan mendapatkan secangkir kopi. Juga di Lullaby, kau akan menemukan...