#NowPlaying Cheat Codes - No Promises Feat. Demi Lovato.
.
Cutting me up like a knife
And I feel it deep in my bones
Kicking a habit I love even harder
You oughta know
Alan mengolesi roti panggangnya dengan selai coklat. Selai coklat adalah favoritnya. Jadi ia akan selalu merasa excited untuk memakan roti panggangnya bersama selai tersebut.
Ketika selesai, Alan bersiap untuk mengigit roti yang telah diolesi selai favoritnya. Mendekatkan roti tersebut pada mulutnya ketika tiba-tiba saja benda itu menghilang.
"Manu."
Itu seruan Sang Ibu. Alan pun menatap cowok yang namanya diserukan oleh Ibunya. Tersangka yang sudah mengambil roti panggang-yang-telah-ia-olesi-dengan-selai-coklat. Alan mendengus dengan sangat sebal melihat cowok bernama Manu Winata tersebut.
"Ambil sarapanmu sendiri, Manu." Kali ini suara Ayah. Sosok Manu tersebut hanya meringis kemudian duduk di samping Alan.
"Nggak apa-apa, Yah. Alan bisa ambil lagi."
Alan mencoba mengalah. Lalu melayangkan tatapan super tajam saat matanya menangkap Manu yang memberinya senyuman mengejek. Cowok itu benar-benar menyebalkan.
Akhir-akhir ini Alan harus menahan emosinya yang entah kenapa mudah sekali tersulut jika sudah bersangkutan dengan sosok itu. Sosok yang bahkan belum genap satu bulan tinggal bersamanya.
Alan dan Ibunya hanya sebuah keluarga kecil tanpa seorang Ayah dan suami. Ayahnya meninggal saat Alan berumur lima tahun. Ayah meninggal karena kecelakaan dan setelah itu, Alan dan Ibunya bertahan untuk hidup hingga Sang Ibu bertemu dengan orang yang sekarang menjadi Ayahnya.
Ayahnya yang baru adalah laki-laki yang sangat baik, di mata Alan. Beliau juga memperlakukan Ibu dan dirinya dengan sangat baik, bahkan terlalu baik. Alan cukup menyukai Ayahnya yang baru. Ia mencoba untuk menghormati Ayahnya itu.
Hal yang membuatnya heran adalah anak satu-satunya dari Ayahnya yang juga cowok sepertinya; mempunyai sifat yang berbanding terbalik dengan Ayahnya. Tidak akan ada perumpamaan like father like son untuk mereka.
Ayahnya adalah seseorang yang pengertian, lembut dan penyayang. Sedangkan Manu adalah seseorang yang menyebalkan, kasar dan sangat jail. Padahal Manu lebih muda darinya tapi cowok itu selalu bersikap menyebalkan bahkan tidak sopan kepadanya.
Satu hal yang sama pada diri mereka berdua hanyalah penampilan fisik. Ayah barunya itu memang tergolong good-looking-guy dan Alan tidak mau memperjelas seperti apa penampilan seorang Manu.
"Kalian sama-sama punya kelas pagi ini?"
Sang Ibu bertanya. Ia mengangguk, sedangkan Manu bergumam dengan mulut penuh. Lalu ia bisa melihat cowok itu mengambil gelas yang berisi susu vanila dan meminumnya dengan tergesa-gesa. Alan melihat pemandangan itu dengan tatapan heran bercampur tidak percaya.
Kelakuan Manu benar-benar tidak cocok dengan penampilannya. Seharusnya cowok seperti Manu memperbaiki attitude-nya agar sepadan dengan penampilannya. Penampilan yang sekali lagi tidak ingin Alan perjelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
L U L L A B Y [END]
Historia CortaLullaby hanya sebuah coffee shop biasa. Lullaby hanya sebuah tempat yang dibangun dengan kenekatan. Lullaby hanya sebuah 'kolaborasi' dari tiga orang sahabat. Tapi di Lullaby, kau akan mendapatkan secangkir kopi. Juga di Lullaby, kau akan menemukan...