5. Take Time To Smell The Love

3.8K 377 90
                                    

#NowPlaying Louis Tomlinson - Back To You Ft. Bebe Rexha & Digital Farm Animals.

.

I know you say you know me, know me well

But these days I don't even know myself, no

I always thought I'd be with someone else

I thought I would own the way I felt, yeah

I call you but you never even answer

I tell myself I'm done with wicked games

But then I get so numb with all the laughter

That I forget about the pain

Bagas bisa melihat seorang laki-laki memasangkan sebuah cincin pada jari seorang wanita. Mereka terlihat begitu serasi dan bahagia. Senyuman tidak pernah lepas dari wajah laki-laki bule itu.

Tidak ada yang bisa Bagas lakukan selain bertepuk tangan, tersenyum dan merasa bahagia.

Ia terus menekankan di dalam hatinya bahwa ini adalah yang terbaik. Laki-laki itu pantas untuk bahagia; bersama dengan seseorang yang dicintainya. Pun ia terus menekankan di dalam hatinya bahwa sakit yang ia rasakan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kebahagiaan sosok itu.

Bagas hanya perlahan mencoba untuk melepaskan sesuatu yang bukan miliknya. Sesuatu yang kini telah menemukan kebahagiaannya.

Luke; akan menjadi seseorang yang sangat istimewa di dalam hati dan hidupnya.

Bagas tersenyum saat sosok itu mendekat ke arahnya. Tidak; bukan padanya. Tapi pada Bayu, Kakak laki-lakinya yang memang sedari tadi berdiri di sampingnya. Mereka melakukan semacam tos a'la cowok dan kemudian berpelukan secara singkat.

Setelah itu Luke mengalihkan atensi sepenuhnya pada dirinya. Sosok bule itu masih saja tersenyum. Luke benar-benar tampan memakai setelah jas berwarna biru gelap. Sosok itu terlihat sangat bahagia. Bagas hanya bisa tersenyum saat Luke mengusak helaian rambutnya.

Senyuman itu hanya sangat bernilai dan untuk itu, Bagas benar-benar akan mencoba untuk melepaskan semuanya.

Saat sosok Luke berbalik, Bagas melakukan hal yang sama. Ia berpamitan pada Bayu untuk mengambil minuman. Selain karena suasana hatinya yang cukup membuatnya merasa kepayahan, setelan jas yang melekat pada tubuhnya hanya membuatnya semakin tersiksa. Bagas merasa haus. Kakinya berjalan ke arah stan minuman di ujung ruangan.

Tangannya mengambil minuman berwarna biru di dalam gelas bening yang besar dan berkilau. Bagas berhasil meminum untuk satu tegukan dan berbalik, tapi ternyata ada seseorang di belakangnya dan minuman yang ia pegang seketika tumpah pada siapapun orang itu.

Bagas melotot. Bahkan minuman yang tadi penuh di dalam gelas, kini telah habis tak tersisa. Gelas yang ia pegang telah kosong. Dalam hatinya, Bagas merasa bersyukur bahwa ia tidak memecahkan benda tersebut. Cairan yang sebelumnya telah ia minum, tumpah pada kemeja putih seseorang. Sekarang noda itu terlihat sangat jelas.

Kepalanya mendongak dan membuat bola matanya semakin melebar.

"Ya ampun," Bagas panik. "Maaf, Pak. Saya nggak sengaja." Tuturnya berantakan. Ia segera merogoh kantung celananya dan mengambil sapu tangan berwarna baby blue miliknya.

Kepalanya sedikit menunduk dan tangannya sibuk mengusap-usap noda yang sepertinya tidak kunjung hilang, sedangkan rasa panik semakin besar melandanya. Jika ini terjadi pada Bayu ataupun Anggra, sahabat Kakaknya yang gondrong itu, Bagas tidak akan sepanik ini.

L U L L A B Y [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang