The next week....
"Buruan, Lun! Temen-temen udah pada nunggu tuh!" desak Stev yang sudah tidak sabar menunggu Luna.
"Sebentar, 5 menit lagi." kata Luna yang masih asik dengan handphone-nya.
"Lo lagi nge-game, ya?" Stev penasaran karena tidak biasanya Luna betah berlama-lama duduk dan hanya memegang Handphone seperti saat ini.
"Enggak."
"Terus lo ngapain? Sms-an?"
"Iya." jawab Luna pendek.
"Sama siapa sih? Betah banget..." Luna sengaja menyembunyikan handphone-nya saat Stev berusaha melihat dengan siapa dia bers-sms-an. Dengan Dan pastinya. "Pelit banget sih lo?"
"Biarin." kata Luna acuh. "Lo pergi duluan, sana!"
"Gak mau! Gue harus mastiin kalau lo gak kabur kaya' kemarin-kemarin."
"Gue janji. Gue gak bakalan kabur lagi. Udah, sana!"
"Beneran lho, awas kalau lo gak datang... Handphone lo bakal gue sita."
"Iya."
"Pensi-nya tinggal 2 Minggu lagi..." Stev mengingatkan sebelum dia melangkah pergi.
"Gue tahu, bawel!"
Satu pesan masuk ke inbox-nya.
Ø Cowok Brengsek
Malam ini lo gak sibuk, kan?
Luna membalas dengan cepat.
Ø Luna
Enggak. Kenapa?
Ø Cowok Brengsek
Nanti malam jam 7. Gue tunggu di atap sekolah.
Ø Luna
Mau ngapain?
Ø Cowok Brengsek
Lo datang aja kesana. Nanti lo akan tau.
Ø Luna
Ok. Gue pasti datang.
"Datang kemana?" tanya suara tepat dibelakang Luna. Luna sampai melompat dan mengumpat karena kaget. Devin yang melihat reaksinya itu hanya tersenyum.
"Devin!! Sejak kapan lo ada di belakang gue?!" Luna bertanya marah.
"Dari tadi. Lo keasikan sms sih..."
Jengkel, Luna memasukkan handphone-nya kedalam tas.
"Lo mau ketemuan sama Dan, ya?" tanya Devin lagi.
"Sok tau lo!"
"Terus cowok brengsek itu siapa? Setau gue cowok brengsek yang lo kenal cuma Dan."
"Siapa bilang?" balas Luna sinis. "Ray juga brengsek." Devin siap tertawa, tapi tidak jadi saat dia melihat batang hidung Ray yang muncul di pintu kelas. Ray mungkin mendengar apa yang dikatakan Luna karena wajahnya mendadak memerah, entah karena marah atau malu. "Ngapain lo pake' kesini segala?" tanya Luna yang berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Stev bilang lo disini, jadi gue kesini."
"Terus sekarang lo mau ngapain?"
"Ya...gue mau ngajakin lo latihan drama."
Tanpa banyak membuang waktu lagi, Luna berjalan keluar lebih dulu. Dia sama sekali tidak mengacuhkan Ray yang sengaja menepi saat dia melewati pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LOVE
Teen FictionPertemuan tragis mereka sudah ditakdirkan dari awal. Luna, seorang gadis tomboy yang dikucilkan di sekolahnya, bertemu dengan dua pria misterius yang mengguncang hatinya, yaitu Dan & Gio. Jika saja dia tidak menjalin hubungan dengan mereka berdua, k...