Stephia POV
Kini aku mematung mendengarkan perkataan ayahku yang bernama David, yang kulakukan hanya dua. Mendengarkan dan melakukan, kini aku sedang mendengarkannya ocehan yang menurutku itu adalah omong kosong belaka.
"Kau tak perlu mencari mimpi bodoh itu. Tidak seperti orang lain kau sudah mempunyai masa depan yang cerah"
Bullshit!
"Ayah tau ini berat bagimu"
Jika ayah tau jangan lakukan ini padaku.
"Kau sebentar lagi lulus SMA. Kau juga tak perlu repot memilih jurusan"
Dengan senang hati aku akan memilih karna aku sudah mempunyai mimpi.
"Karin---"
Kumohon jangan katakan itu.
"Ayah sudah daftarkan kamu ke sekolah di German jurusan bisnis"
Shit!
"Ayah tau ini berat bagimu tapi ayah mohon sekali. Kau mempunyai asisten selama kau disana dan disini."
Jika ayah tau ini berat jangan katakan itu.
David menatapku sendu, tanpa sadar aku mengangguk untuk kesekian kalinya. Raut wajah Josh langsung mendadak cerah dan langsung memelukku, kini aku dipelukannya tanpa sadar aku membalas pelukannya yang hangat itu.
Aku berjalan menuju kamar dengan gontai, buat apa hidup jika sudah ditentukan oleh semuanya.
Lebih baik mati bukan?. Aku benci mengatakan itu dibatinku tapi memang benar. Dari kecil aku hanya boneka orang tua ku, ibu ku yang selalu mendandanniku agar bisa dipamerkan oleh temen-temen socialnya sedangkan ayahku yang selalu mengajariku belajar bisnis dari kecil sehingga kini aku tak punya teman dari SD, SMP dan SMA.
Dan kini liat aku sekarang, hanya mempunyai ayah, ibuku sudah meninggal beberapa bulan lalu. Ia hanya memberikanku sepucuk surat maaf, karna aku tidak dateng saat saat terakhirnya. Dikarenakan aku ada pelajaran bisnis yang menurut ibuku itu sangat penting.
Banyak yang ingin berteman denganku, jika kalian berpikir aku mempunya yang namanya instagram aku punya tapi jarang kubuka. Followers akupun tak bisa dibilang sedikit, karna mereka hanya memanfaatku dan temanku bisnis hanya berteman denganku menggunakan status. Jadi sama saja kan, aku tak mempunyai teman satupun.
Jadi buat apa aku prom-night disekolah SMA ku karna aku jarang sekali masuk sekolah. Aku heran kenapa anak sepertiku bisa lulus sekolah jika jarang masuk sekolah. Dan akupun tersadar akah satu hal yang tak mungkin didunia ini dirubah yaitu.
Manusia tak akan bisa hidup dengan uang. Uang adalah hal yang pertama didunia, kini aku tau apa yang ayah bicarakan selama ini.
Aku tersadar mulai saat ini pemikiranku berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DREAMS
RomanceBagaimana rasanya menpunyai mimpi yang sangat ingin kita capai? Melihat orang tersenyum, tertawa bahagia karna melihat impiannya tercapai dengan dipenuhi kerja keras. Itulah yang hal yang ingin dirasakan oleh Karina Stephia yang menjadi boneka oran...