Part Seven - Hold My Hand

18 0 0
                                    

  "Stef" panggil Elios serius.

  "Apa?" Tidak biasanya Elios bisa seserius ini. Batinnya bertanya, jangan bilang bapa khongguan udah ketemu? Kan siapa tau Elios dah nemu.

  "Gue bohong" hanya dua kata, tapi akan membuat seseorang yang mendengarkannya akan mati penasaran.

  "Bohong apa? Perasaan kita baru ketemu kok, santai aja" ucapnya tenang, padahal didalam hatinya sudah jingkrak-jingkrak penasaran.

  "Gue tau" Elios menarik nafas sebentar, "gue tau, gue salah" lanjut Elios, ia terlihat seperti seorang anak yang ketahuan berbohong oleh ibunya.

  Tuh kan! Pasti ada yang disembunyiin, drama banget. Emang ini cerita emak-emak yang minta dipertanggung jawabkan. Batin Stephia kesal.

  "Gapapa kok. Sebagai manusia, kita tak luput dari masalah" ucap Stephia bijak.

  "Oke, sebenarnya gue ngga buta" sebelum Stephia memprotes, Elios melanjutkan perkataanya. "Gue adalah alien ganteng dari planet empat, tugas gue adalah untuk nge-PHP in cewek" ucap Elios menyesal, wajah gantengnya dirobek, seolah-olah wajahnya adalah topeng. Wajah gantengnya, berubah menjadi makhluk hijau pendek ber-antena dua.

  "STEPHIA BANGUNN!!" Teriak Dinda melengking, membuat Stephia langsung terbangun. Ia langsung memeluk Dinda, ia bersedih dipundak Dinda.

   "Kenapa lo?" Tanya Dinda heran, jarang sekali Stephia seperti ini. Bukannya menjawab, yang dijawab malah mengeraskan tangisannya.

   "HUAAAA.. DINDA" Tangis Stephia semakin menjadi-jadi. Ia mengeratkan pelukannya, sampai Dinda sesak nafas.

   "WOI, Sesak nafas gue! Lo mau gue mati cepet?!"

   "Gue mimpi buruk" curhat Stephia. Dinda mengerutkan kening tak mengerti, ia teringat tentang sesuatu hal, yaitu: STEPHIA SUDAH TELAT.

   "Kutil onta, lo udah telat! Lo, kuliah jam 11, sekarang udah jam 10.30"

   Stephia langsung menyambar handuknya dengan cepat, mampus! Kuliah jam pa Hery, lagi! Pa Hery adalah seseorang dosen yang sedikit 'unik'.

                                 ***

   "Din" panggil Stephia murung, "kayaknya gue punya banyak dosa deh" ia menoleh pada Dinda " terutama sama lo" lanjutnya, ia terlihat murung, kemudian ia melanjutkan menghapus semua sms dari Emily.

   "Hemm? Lo memang banyak salah" jawab Dinda, terdengar nada gurau di ucapan nya "lo udah punya teman? Bagus dong, nurutkan jadi orang" lanjutnya, ia sedang memikirkan jika Stephia mempunyai teman. Pasti menyenangkan!

  "Ada"

  Dinda menoleh kaget "serius?!"

  Stephia mengangguk tenang "iya"

  "Siapa?!" Tak bisa dipungkiri lagi, keinginan besar Dinda terwujud. Ia tak menyangka kalau Stephia mempunyai teman baru secepat ini, ia kira akan membutuhkan waktu yang lama.

  "Siapa, hayo~~~~" jawab Stephia menggoda, Dinda mengguncang tubuh Stephia dengan kedua tangannya, ia memberitahu kalau ia sangat penasaran.

  "SERIUS!"

  "Calm down!" Stephia mencoba melepaskan guncangan Dinda dengan sush payah.

  "Jawab!"

  "Lo"

  Dinda melongo "maksud lo apa?"

  Stephia tertawa senang, karna ia sudah berhasil mengerjai sekretaris-nya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY DREAMSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang