Chapter 2 : Got Lost in Your Eyes

7.9K 1.2K 498
                                    

[Your Name] mengetuk-ketukan ujung sepatu outdoor-nya di lantai--gugup. Ia benar-benar tidak bisa tenang kali ini.

Pada jam istirahat saat di kelas tadi, ia langsung di kerubungi oleh seisi kelas. Bahkan orang-orang di luar juga ikut mencuri pandang padanya lewat jendela.

Jika saja kakak blueberry-nya tidak menyelamatkannya--menariknya dengan paksa tadi, ia pasti sudah pingsan. Ia benar-benar tidak lihai dalam hal bersosialisasi.

Ia sudah berencana untuk pulang lebih awal pada hari pertama sekolah, dan mencari teman di hari lain saja karena mentalnya belum terlalu siap.

Namun rencana indahnya harus hancur karena tangan kekar kakak kesayangannya itu menariknya untuk mengikuti langkahnya, dan berakhirlah mereka disini. Di depan gymnasium.

"Errrrrrrr-- onii-chan? Me-mengapa kita disini?"

Kageyama melirik adiknya sebentar.

"Kau sudah ku daftarkan untuk menjadi manajer di tim voli kita!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau sudah ku daftarkan untuk menjadi manajer di tim voli kita!"

[Your Name] membulatkan kedua matanya lucu. "A-pa? Tu-tunggu sebentar! Oniichan! Kau harusnya berdiskusi dulu denganku!"

Kageyama mengendikkan bahu lebarnya.

"[Your Name], jika aku membicarakannya denganmu, kau pasti langsung menolaknya. Lagipula, ayah juga sudah bilang padaku, saat disana kau sangat kesulitan mencari teman. Jadi aku mendaftarkanmu disini."

"Ta-tapi tetap saja aku ti-"

"Ssssssttt, sudah turuti saja perkataanku, oke? Kau akan baik-baik saja. Percaya padaku. Mereka semua baik, walaupun bodoh dan tak beraturan. Jadi tenang saja, ya?" ucap Kageyama dengan lembut.

[Your Name] nampak diam dan berpikir.

"Aaaahh, ya aku ingat. Saat kau sudah menjadi manajer, kau tidak boleh berbicara terlalu banyak dengan cebol bersurai seperti jeruk. Dia sangat bodoh seperti monyet, aku tidak mau kau tertular."

[Your Name] memiringkan kepalanya bingung.

"Cebol? Berambut seperti jeruk?"

Kageyama mengangguk-anggukan kepalanya. "Nanti kau akan tahu jika sudah bertemu dengannya."

"Oohh-- dan juga... Jangan berbicara dengan tiang listrik berkacamata! Dia sangat menyebalkan! Mulutnya seperti pisau berkarat! Tidak tahu sopan santun! Pokoknya jangan dekat-dekat dengannya, paham?"

[Your Name] hanya mengangguk-anggukan kepalanya patuh.

Tiang listrik? Berkacamata? Mungkin maksudnya, orang dengan tubuh tinggi yang memakai kacamata?

Batin [Your Name] masih berperang. Kakaknya yang satu ini memang kesulitan setiap mengungkapkan sesuatu, sama dengan dirinya.

Hanya saja ketika ia malu mengungkapkan sesuatu, ia memilih untuk tidak melanjutkannya.

SPARKLE [Tsukishima Kei x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang