Sudah sebulan berlalu semenjak [Your Name] menginjakkan kaki di sekolah ini. Ia sudah mempunyai banyak teman tentu saja.
Hampir semua teman perempuan sekelasnya easy-going, membuatnya cukup nyaman untuk sekedar bercakap-cakap.
Walaupun hanya ia yang tak banyak bicara. Ia hanya sesekali menimpali, dan ikut tertawa kecil jika dirasa lucu.
Tak sedikit juga teman sekelas laki-lakinya yang berusaha untuk mengajaknya bicara. Namun usaha itu harus terpendam dalam-dalam tiap kali kakak semata wayangnya itu menatap tajam tiap lelaki yang berusaha mendekati [Your Name].
Sudah banyak yang mencibir Kageyama karena terlalu overprotective pada adiknya, namun ia tak peduli.
Kesucian adiknya merupakan nomor satu di list apa-saja-yang-harus-ia-lindungi.
Pernah sekali ada anak lelaki tingkat dua yang terang-terangan ingin menyatakan cintanya kepada [Your Name].
Anak lelaki itu meneriakan rasa suka kepada adik kesayangannya itu dengan lantang di belakang gedung sekolah.
Tidak, bukan itu yang membuat Kageyama marah.
Yang membuatnya marah adalah, karena raut wajah adiknya yang sangat terkejut dan hampir menangis.
Kageyama paling tidak suka melihat adik kecilnya menangis. Sejak kecil, ia sudah bersumpah untuk menghajar siapapun yang membuat adik mungilnya itu menangis.Dan itu juga berlaku untuk hari ini.
Tanpa ba-bi-bu, Kageyama langsung melempar bola voli yang kebetulan sedang ia pegang.
Lemparannya sangat keras, membuat lelaki itu terhuyung ke belakang.
Kejadian itu lantas langsung tersebar ke seluruh penjuru kelas, membuat Kageyama menjadi bahan ejekkan bocah bersurai oranye yang selalu menguntitnya di belakang.
Namun yang membuat Kageyama heran, sejak kejadian itu, banyak siswa laki-laki yang malah semakin gencar mengejar [Your Name].
Membuat Kageyama harus memutar otak mencari cara untuk menjauhkan tangan-tangan kotor itu dari kesucian adiknya.
"-chan! Onii-chan! Kau mendengarkanku?"
Kageyama mengerjapkan matanya berkali-kali, berusaha mengambil alih kesadarannya.
"A-aah, ya? Maaf tadi aku sedikit melamun,"
[Your Name] mengerucutkan bibirnya lucu, membuat Kageyama gemas ingin memeluknya erat.
"Maafkan onii-chan, ne? Sepulang latihan aku akan mentraktirmu es krim. Kau mau?"
[Your Name] menatap kakaknya dengan berbinar-binar. Es krim adalah kelemahannya.
"Ah, sudah bel. Ayo aku antar ke kelas. "
.
.
.
Menjadi manajer di tim voli Karasuno merupakan aktivitas tambahannya kali ini.
[Your Name] sudah cukup mengenal dengan baik siapa saja member di tim ini, siapa saja starter pemain, bagaimana menu latihan mereka dan lain sebagainya.
Menjadi manajer cukup melelahkan, namun juga menyenangkan. Ia cukup senang karena menjadi dekat dengan Yachiㅡmanajer kedua, dan Kiyoko-senpai sang primadona sekolah.
"[Your Name]-chan, bisa kau bagikan minuman ini? Aku dan Hitoka-chan mau mengembalikan ini ke gudang terlebih dahulu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
SPARKLE [Tsukishima Kei x Reader]
FanfictionTsukishima Kei x Reader x Siscon! Kageyama Tobio *** Haikyuu!! belongs to © Haruichi Furudate Cover edited by Mikorin Story is mine *** Tsukishima adalah tipe orang yang angkuh dan sarkastik. Bahkan jumlah temannya dapat dihitung dengan jari tangan...