The Memory

52 2 0
                                    

Aku menjadi pencandu yg mengingatmu dalam kesendirian.

Mengingatmu dalam gelapnya malam

Memikirkanmu dikala terbitnya fajar.

Tak jarang hujan dan terik mengingatkan diriku akan pesona mu.

Tutur kata dalam semangatmu

Indahnya senyuman terukir di wajahmu

 kejujuran yang terlihat dari matamu

Uniknya pola sudut pandangmu.

Dalam gelapnya malam dan kesendirian

Di dalam sela sela waktu Aku ingat sebuah kata - kata yg dulu aku ucap kepadamu ;

"Rasa cinta dan sayang itu perasaan yang dititipkan oleh allah kepada kita, kita engga akan tau kapan perasaan ini di ambil dan dipindahkan dari kita"

Aku  tidak mau terjebak nostalgia

Nostalgia pada kisah lama yang ingin kulupakan


Waktu seakan mengutuk dan membawaku dalam bayang - bayang yang kelam.

Di dalam gelap aku berbaring.

Di dalam gelap aku melayu.

Di dalam gelap aku menunggu dengan kerinduan.

Kata mereka aku orang bodoh;

ya memang aku bodoh, aku bodoh dan aku berjalan di gelapnya malam.

Tanpa cahaya aku berjalan.

merangkak menerobos gelapnya malam.


Seakan aku ingin mengutuk balik waktu.

Kenapa waktu itu kami harus mengenal?

Jika disaat ini kami sangat ingin melupakan

Kenapa waktu itu kami harus dipertemukan dalam keceriaan?

Jika di saat ini kami saling menjauh dalam kesedihan

Duduk di atas bangku panjang.

Dengan secangkir kopi hitam dan biskuit vanila

Aku mulai menulis kembali berharap waktu akan membawaku pergi dari bayang - bayang.

Celoteh Senja Where stories live. Discover now