t u j u h

3.1K 889 162
                                    

jangan lupa voment ^^


‹ 형 ›


Bagi Seonho, ada banyak sekali alasan untuk mengagumi Guanlin. Pertama, karena Guanlin itu pintar dan dapat dengan mudah menguasai hal yang baru ia pelajari dalam waktu singkat. Kedua, Guanlin itu peduli padanya.


Iya, Seonho menganggap Guanlin peduli padanya. Meski tidak sering. 


Percayalah, sejatinya dalam situasi ini Seonho cuma pura-pura bodoh. Guanlin jelas tak pernah acuh padanya. Sepertinya sih begitu. Namun isi hati orang mana ada yang tahu? Jadi Seonho secara bebas menafsirkan itu sebagai bentuk perhatian.


Contohnya barusan, ketika Seonho tengah bermain dengan bola plastik di depan kamarnya, yang mana dekat dengan tangga.


Guanlin yang baru dari dapur dan hendak kembali ke kamarnya yang juga ada di lantai dua pun melihat Seonho yang sedang asik melempar bola ke dinding, lantas dengan tangkas menggerakkan kaki mengikuti arah bola itu terpantul agar bisa menangkapnya. Sedari tadi ia terus mengulangi hal yang sama. 


Untung saja ada dinding kokoh yang selalu bersedia ia ajak bermain bola untuk melepas penat.


Saat Guanlin sudah semakin dekat, Seonho pun menghentikan kesibukannya untuk beberapa jenak. Takut-takut Guanlin tak leluasa untuk lewat karena bola yang ia lempar.


"Jangan main di dekat tangga. Cari saja tempat lain di lantai bawah. Aku tidak suka mendengar suara berisik." Guanlin berucap tanpa menggurat segaris pun senyum di wajah. Namun matanya sempat bersirobok dengan manik sayu milik Seonho.


Seonho dibuat terenyuh seusai mendengar titah Guanlin. Iya yakin frasa itu memiliki artian lain sebagai, jangan main di dekat tangga. Berbahaya. Aku tidak mau kau kenapa-napa.


"Terima kasih, Hyung." perlahan senyum pun mengembang dari kedua sudut bibir Seonho. Ia memandangi Guanlin dengan sorot berbinar, penuh penghargaan. Namun hanya dibalas dengan gestur mengedikkan bahu oleh sang kakak. 


Terima kasih sudah khawatir padaku, terima kasih karena setidaknya kau masih menganggap aku ada di sini, di rumah yang sama bersamamu.


‹ 형 ›  


fakkk ini enggak sedih tapi gue ngetik sambil nangis

kalian mau ending yang gimana guys? Guanlin yang perlahan tobat setelah mendapat hidayah dari sang ilahi atau Seonho mati dulu baru Guanlin sadar kesalahannya? :v

Hyung • Guanlin & Seonho [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang