Airin bergidik saat melihat gadis yang di maksud berita tadi adalah Pio. Gadis dengan kaca mata minus dan senyum manis itu kini terbaring tidak berdaya. Ia mati mengenaskan dengan usus yang keluar akibat di pelintir oleh benda tajam. Sungguh kematian yang mengerikan.
"Gua yang hantu aja ngeri liatnya"
Airin memperhatikan seksama sampai akhirnya menemukan kejanggalan dari semua luka yang ada di tubuh Pio.
"Dia nggak di bunuh sama manusia"
"Maksud lo?"
"Dia mati karena ulah roh jahat"
"Darimana lo tau? Lo punya kemampuan menerawang itu juga? Wah hebat"
"Gua nggak punya itu dodol, lo liat luka di lehernya"
"Hmm gua liat"
"itu bekas cengkraman roh jahat,dia mencengkram leher Pio sampai patah dan lo tau? Tangan manusia nggak bisa ngelakuiin hal itu"
Jinan hanya mangap-mangap mendengar penjelasan Airin.
"Gimana caranya lo bisa tau?"
"Karena ini pernah terjadi ama orang yang gua sayang"
"Jin lo dengar ini baik-baik, lo harus ngingat siapa diri lo,darimana lo berasal dan gimana cara lo mati dengan itu lo bisa pergi dengan tenang"
"Dan kalau gua nggak bisa ingat?"
"Lo bakalan berubah jadi roh jahat, ini bukan dunia lo dan lo nggak bisa selamanya berada disini dan kalau itu terjadi mak--"
"maka gua bakalan ngelakuiin hal sekeji ini?"
Airin mengangguk membetulkan apa yang di ucapkan oleh Jinan.
Airin dan Jinan memutuskan keluar dari ruang jenazah. Pikirannya berkecamuk kenapa Dominio bisa tiba-tiba muncul di hadapannya dengan pakaian bersimbah darah, apa yang terjadi semalam??.
"Jin mending lo pulang dulu,nanti gua susul. Jangan kemana-mana dan tunggu gua dirumah"
Jinan mengangguk paham dan sedetik kemudian ia menghilang. Airin buru-buru menghentikan taksi walaupun sebenarnya mikir dua kali dulu harus naik bus atau naik taksi karena pertimbangan biaya taksi yang lumayan cukup mahal bisa di pakai buat dua kali bolak-balik naik bus tapi karena menurutnya sangat importent jadi memutuskan untuk naik taksi saja.
Sesampainya ia di kantor polisi, Airin segera masuk mencari Dominio yang kebetulan saat itu keluar dari ruang pemeriksaan. Domi di periksa sebagai saksi karena ia adalah orang yang melaporkan kematian Pio.
"Lo nggak kenapa-napa?"
Dominio tidak menjawab melainkan tersenyum, wanita mungil yang sebelas-duabelas dengan singa mengaung kini memperhatikannya.
"Lo kenapa malah senyam-senyum kek orang gila gitu?"
"Nggak,cuman senang aja"
"Ha?"
"Senang, karena sekarang lo merhatiin gua"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Doll : The Terror of Daisy
HorrorAirin Pinka wanita yang memiliki kemampuan untuk melihat sesuatu yang tidak bisa di lihat oleh manusia normal lainnya. Hidupnya berubah tatkala hantu yang mati penasaran meminta bantuannya dan dari semua itu terkuat satu-persatu rahasia besar yang d...