Setelah mengobati luka, Airin menuju kamarnya dan melihat Widya dan Quinza sudah tertidur lelap. Airin sebenarnya merasa iba mereka pasti sangat shock melihat sesuatu yang diluar nalar mereka tapi bagi dirinya itu sudah biasa tapi Quinza? dia tidak mau gadis kecil itu berakhir seperti dirinya yang hidupnya yang dipenuhi oleh teror dan tidak akan pernah tenang. Dia mau Quinza tumbuh menjadi anak yang ceria tidak seperti dirinya yang tidak punya teman kecuali hantu.
Pukul sudah menunjukkan 4 subuh, Airin sebenarnya lelah tapi matanya enggan untuk terlelap dia memperhatikan Dominio yang jatuh tertidur setelah mengobati lengannya yang terluka. Dia masih tidak percaya kalau laki-laki buaya ini berlari ditengah malam lengkap dengan celana tidur, tapi tunggu darimana Dominio tahu kalau dia sedang dalam bahaya dan terluka pasalnya dia datang lengkap dengan obat P3K.
"Dasar pria menyebalkan"
Airin menyelimuti Dominio yang sudah mendengkur menampilkan muka jelek yang tidak pernah ia perlihatkan.
"Dia juga bisa jelek ternyata"
Airin tersenyum jahat, ia langsung mengeluarkan handphonenya dan sedetik kemudian bunyi kamera terdengar. Dia bisa menjadikan foto Dominio jika lelaki buaya itu mengancamnya.
"Awas loh dari iseng-iseng aja bisa jadi awal benih-benih cinta"
Airin berdecak, walaupun sudah lama tinggal bersama dia selalu saja kaget dengan kehadiran tiba-tiba Jinan.
"Apaan sih lo, hantu tau apa!"
"Heh! gini-gini gua pernah hidup juga"
Jinan meninggalkannya dengan raut muka sebal tapi sedetik kemudian Jinan berbalik dengan cepat dan sedetik kemudian dia dan Airin sudah menyatu.
"Maaf Airin tubuh lo gua pinjam hari ini, ada hal yang harus gua cari tahu tolong maafin gua"
***
Jinan yang meminjam tubuh Airin hal ini adalah satu-satunya cara untuk dia bisa mendapat titik terang kenapa dia bisa mati dan alasan dendam yang membuatnya bisa terjebak didunia. Dia melangkahkan kaki pada sebuah halaman rumah yang besar. Dia yakin ini adalah rumah yang terlintas di ingatannya. Rumah yang cukup besar dengan halaman yang sangat indah karena dipenuhi bunga tulip yang sedang bermekaran.
Jinan sebenarnya ragu tapi dia berusaha untuk menguatkan diri,tangannya terulur mengetuk pintu rumah bercat putih tersebut.
satu detik
dua detik
tiga detik
Tak ada yang membukakan pintu untuknya, Jinan semakin merasa kalau apa yang dia duga mungkin salah sampai seorang wanita paruh baya membuka pintu. Wanita itu mengenakan dress putih menampilkan wajah yang ramah namun rapuh itu terlihat dari raut wajahnya.
"Maaf yah cari siapa?"
Hati Jinan merasa sakit hatinya teriris seakan ada sebuah hantaman tepat dihatinya tanpa dia sadari air matanya jatuh begitu saja dan diluar kuasanya dia refleks memeluk wanita yang ada dihadapannya bahkan dia sendiri tidak tahu siapa sebenarnya wanita yang sedang ia peluk.
"Kamu temannya Diana?"
"Diana? siapa dia?"
"Iya saya teman Diana"
"Masuklah, Diana sudah menunggumu"
Pikiran dan perasaanya kosong setelah meninggalkan rumah besar tersebut, semakin kesini semakin banyak misteri yang harus dia pecahkan, dunia bagi dirinya saat ini adalah sebuah tempat yang ramai tapi menakutkan bagi Jinan sendiri, dunia yang dipijak tidak menginginkan dirinya tapi memaksanya untuk tetap tinggal.
Jinan tidak sengaja menabrak seseorang, mungkin ia tidak terbiasa karena selama ini dia berkeliaran dan bebas menabrakkan dirinya begitu saja kepada manusia yang berlalu Lalang.
"Maaf"
Jinan meminta maaf kepada orang yang tidak sengaja ia tabrak, namun ketika dia ingin pergi orang tersebut menahannya. Jinan menatap dan seorang lelaki menatapnya dingin.
"Kamu siapa?! Kau mau apa dengan tubuh wanita tersebut?"
"Bukan urusanmu!!"
Jinan segera pergi namun tidak lama rohnya seakan ditarik dengan paksa dari tubuh Airin yang membuat dirinya segera terlepas dari tubuh Airin, sadar akan tubuh Airin yang jatuh lunglai pria itu segera menangkap tubuh Airin yang tidak sadarkan diri.
"Lepaskan dendam mu atau kau akan jadi debu selamanya"
Ada yang kangen dengan The Doll? hehe maaf-maaf untuk hiatus saya yang cukup lama. Alasan kenapa author hiatus karena sibuk dengan kuliah dan penyakit yang membuat saya harus istirahat total tapi tenang manfaat dari ini saya jadi tahu ending seperti apa yang harus saya buat untuk The Doll. Terima kasih banyak untuk pembaca setia The Doll saya sungguh terharu sama kalian yang sabar menanti saya kembali untuk menulis heheh. Doakan semoga author bisa menyelesaikan dengan cepat The Doll yah.
Silahkan tinggalkan komen sahabat
salam cinta dari aku :*
KAMU SEDANG MEMBACA
The Doll : The Terror of Daisy
KorkuAirin Pinka wanita yang memiliki kemampuan untuk melihat sesuatu yang tidak bisa di lihat oleh manusia normal lainnya. Hidupnya berubah tatkala hantu yang mati penasaran meminta bantuannya dan dari semua itu terkuat satu-persatu rahasia besar yang d...