"Good job" sahut Leo yang berjalan mendahului Jora saat memasuki apartemen miliknya.
Setelah kejadian di Supermarket yang membuatnya malu sekaligus membingungkan, apa maksud Leo melakukan itu semua, dan sekarang dia bersikap seperti biasa, tidak ada hal yang berbeda, ketika jantungku berdegup sangat kencang, kau biasa saja? Oh Tuhan, ingatkan aku, jangan terjebak olehnya.
Lalu Jora memasuki dapur, bersiap memasak makanan yang diinginkan atasannya, bumbu-bumbu seperti kunyit, bawang merah, bawang putih dan ketumbar, juga tak lupa cabe merah Jora masukan pada sebuh blender karena disana tidak ditemukan alat penggerus, cobek.
Lalu, bumbu tersebut digoreng dan Jora memasukkan bumbu tersebut ke dalam air mendidih, sambil menunggu semuanya siap, Jora merendam bihun dalam air dan dengan cekatan dirinya mengiris kubis dan daging ayam yang sudah di goreng.
Jora sangat senang memasak, dirinya berharap bisa menjadi koki atau minimal orang yang pintar memasak, namun impiannya harus terkubur, kala Ayahnya berpesan untuk menggantikan posisinya.
"Aww.." dengan tidak sengaja Jora mengiris jari telunjuknya, tanpa perlu menunggu waktu lama darah segar keluar dari jarinya, segera Jora mengulum telunjuknya.
Leo keluar dari kamar mandi yang tak jauh dari dapur, dirinya hanya dibalut kimono dan memperhatikan Jora sedang mencari sesuatu
"Apa yang kau cari?" saat Leo mengeluarkan suara Jora hanya bergumam kecil tanpa dimengerti Leo
"Apa?" Leo mendekati Jora
"Hnmanan mkomtak mp3k?" Jora berbalik mengahadap Leo, sambil terus bertanya dimana kotak p3k?
Leo tak menggubris pertanyaan Jora, dirinya menarik lenganya untuk menjauh dari bibirnya, dan menarik Jora ke dalam kamar mandi
"Meludahlah!" perintah Leo saat di depan washtavle, Jora menuruti
"Kau pikir dirimu vampir?" Leo sedikit berteriak seraya membasuh telunjuk Jora
"Tahan lukanya dengan sesuatu, like this!" Leo mempraktikannya, menggunakan ujung kimono yang dipakainya.
"Pakai bajuku saja, nanti-" ucapan Jora terhenti saat bibir Leo mengecup singkat bibirnya
"Mulutmu terlalu banyak bicara" Leo menatap Jora yang masih terdiam di posisinya sedang menenangkan degupan jantung atas perlakuan atasannya.
*
Keduanya menyantap makanan yang sudah terhidang, Leo dengan setelan jas lengkap duduk di ujung meja, sedangkan Jora berada di sebelah kanannya,
Jora sedang memikirkan hal lain, perlakuan atasannya sudah tidak masuk akal, pagi ini sepertinya Leo memimpikan sesuatu, Jora berdiri dari tempatnya
"Saya ke kamar mandi" Jora berlalu meninggalkan Leo yang masih menikmati makanannya
Jora tak habis pikir dengan semua perlakuan Leo, apa maksud sebenarnya? Jora mengingat kembali kejadian dua hari yang lalu, dimana dirinya tiba-tiba di datangi tamu yang menyuruhnya menjadi seorang asisten pribadi, sampai kejadian beberapa jam yang lalu, Leo mencuri ciuman pertamanya.
Tok.. Tokk..
Pintu kamar mandi di ketuk seseorang, membuat Jora bergegas mengenakan handuk kimono yang tersedia di dalam kamar mandi,
"Ya?" Jora membuka pintu itu
"Pakailah, baru tadi ku belikan" ucap Leo dengan datar dan segera meninggalkan Jora
Pakaian kemeja bergaris horizontal dan celana panjang hitam pas sekali dengan tubuh Jora, pilihan Leo tepat dan pas ditubuhnya, Jora memilih mengikat rambut sebahunya agar tampak rapih.
KAMU SEDANG MEMBACA
My BOSS (Tamat)
RomanceSequel of Unpredictable by @fridaresta (sebagian part di private, thanks) ----------------------------------- Leonardo Reygan (Leo) seorang CEO tampan harus gagal menikah seminggu sebelum acara dilaksanakan, dia menjadi sosok yang sangat menyeramkan...