My BOSS (Tamat)

20 (II)

"berpura-puralah jadi kekasihku!" Jora hampir mengeluarkan semua isi dalam mulutnya, lalu dirinya menatap Leo, "aku tidak mengerti"

"Baiklah, akan ku ingatkan tentang satu hal" Leo meninggalkam Jora yang duduk di sofanya, lalu dia berjalan menuju sebuah nakas dengan bebersps laci, dirinya memilih salah satu untuk segera ia buka, disana terdapat sebuah brangkas penyimpanan pribadi.

Leo memutar setiap digit angka agar kotak besi itu terbuka, Jora terus memperhatikan Leo, dan saat pria itu mendapatkan apa yang dicarinya, segera dirinya berbalik untuk kembali duduk di samping Jora.

"Didalam kontrak ini kamu sudah menyetujuinya" ujar Leo menyerahkan berkas tersebut, Jora langsung membukanya

"Aku tidak pernah membaca ada bagian itu" ucap Jora sambil terus membuka halaman demi halaman mencari kata-kata yang dimaksud Leo

"Bacalah dengan teliti!" saat itu Jora menemukan satu halaman yang sedikit sulit untuk dibukanya, berbeda dengan halaman lain yang nampak terlihat bekas ujung halaman sempat dibuka, dihalaman tersebut masih rapih.

Jora membukanya dan memperhatikan poin demi poinnya kembali "perjanjian bagian tiga" ujar Leo, dan halaman itu sedang dibaca Jora, disana tertulis

Bagian Tiga

31. Pihak kedua harus mematuhi semua ucapan pihak pertama, karena keduanya akan sama-sama menguntungkan

32. Semua perkataan termasuk ajakan yang masih di anggap wajar harus diterima oleh pihak kedua

33. Saat acara resmi ataupun keluarga besar, dimana seluruh anggota Reygan berkumpul, jika pihak pertama masih belum menemukan pasangannya, dengan sukarela pihak kedua bersedia melakukan apa yang diingingkan pihak pertama karena itu bagian dari pekerjaan pihak kedua

33.1 Seperti permintaan menjadi pasangan kekasih atau calon istrinya..

Tanpa melanjutkan bacaannya Jora menatap Leo, siap untuk membantah perjanjiannya, "aku tidak pernah membaca bagian ini!"

"Kamu memang ceroboh!" ucap Leo dengan santai

"Atau kamu yang sengaja?" Jora menuduh Leo

"Kamu masih berani menuduhku? Jelas-jelas kamu yang melewatkannya!" ujar Leo tak mau kalah

"Tapi," Jora menggantungkan ucapannya benar, aku tak melihat bagian ini dan dirinya menatap Leo sangat curiga apa dia menambahkan bagian ini?

"Apa? Masih ingin menyangkal?"

"Aku tidak pernah seceroboh ini!" ucapan Jora membuat Leo menyungginkan sedikit ujung bibirnya, sejak pertama aku mengenalmu kau selalu ceroboh!

"Kau kalah!" Ucapnya kembali dengan sangat bangga, dan Jora kembali membaca ulang isi kontraknya tersebut merasa tidak percaya dengan apa yang sudah disepakatinya.

"Waktumu habis, Daddy tidak suka jika kita terlambat!" Leo menarik lengan Jora, namun wanita itu masih sibuk membaca isi kontraknya,

Leo merebut map tersebut seraya berkata, "jika kita tidak ingin menjadi sorotan media, datanglah awal waktu atau jangan terlambat, karena itu akan menarik perhatiannya" Leo kembali menarik pergelangan tangan Jora,

Ada sedikit rasa bahagia menelurusi hatinya, karena wanita itu mau mengikuti keinginannya, lengan wanita ini sangat kecil dan sial wangi sabun di tubuhnya menggoda indera penciumanku.

*

Keduanya sampai disebuah Butik dengan label merk dibawah perusahaan Reygan, sehingga semua orang disana sudah mengenal Leo, "Tuan, ada yang bisa saya bantu?" ucap seorang pelayan saat Leo membuka pintu kaca toko pakaian itu