○Pertemuan : part 2

50 13 6
                                    


"Jika Bersamamu saja aku sudah bahagia, kenapa aku harus mencari yang lain."


"Sini lu duduk, malah berdiri aja.. ga capek apa?" ucap Reno mengajak Dina duduk.

"(aaaa, hidup kelas 12 gw bakal hancur gara-gara nih anak, sikapnya sok cool banget ihhh, minta di telen nih anak)" ucap Dina dalam hati.

"Iya, gausah lo suruh juga gw bakal duduk" ucap Dina sinis.

Dina merasa sikap Reno bukanlah sikap yang pantas untuk diberikan kepada perempuan, terlebih lagi dengan kejadian tadi pagi.. membuat darah mendidih didalam kepala Dina. Mengingatnya saja sudah membuat Dina emosi.

Reno yang mendapati jawaban begitu sinis dari Dina membuat amarah Reno meningkat, setelah dia mencoba untuk bersikap ramah. Tetapi Reno lebih memilih untuk diam. Jarang sekali Reno menanggapi kejadian-kejadian seperti ini, terutama yang berhubungan dengan perempuan. Jadi Reno lebih memilih untuk diam daripada menghadapinya, karena menurut Reno kejadian seperti ini tidaklah berguna hanya membuang-buang waktu dan perempuan adalah makhluk hidup yang paling menyusahkan.

_____________________________

(Bunyi bel istirahat jam pertama)

"Baik anak-anak, tugas ini di kumpulkan minggu depan.. sekarang kalian boleh istirahat" ucap bu Ratna.

"Baik bu" ucap semua murid.

"Ren, kantin ga? laper nih gw" ajak David.

"Lu mah ga pernah ga laper Dav, pasti laper mulu" ucap El meledek.

"Tau lu, mana pernah sih lu kenyang? hahaha, yaudah ayok ke kantin.. gw juga blom sarapan gara-gara telat" ucap Reno.

______________________________

Dina yang belum terlalu mengenal teman sekelasnya hanya bisa diam, beruntung Dina membawa bekal jadi dia tidak perlu menahan lapar saat belajar nanti. Dari belakang terdengar ada yang menghampiri Dina, tetapi Dina cuek saja dan melanjutkan membuka bekalnya karena Dina sudah tidak bisa menahan laparnya lagi.

"Hai Din.. kenalin gw Cindy Azalia, panggil Ci aja.. soalnya kalo Cin gaenak" ucap Ci memperkenalkan diri.

"Kalo gw Azra Azira.. panggil Azra aja, salam kenal ya" ucap Azra.

"Ha-hai.. salam kenal juga Ci, Azra" ucap Dina.

"Kita boleh gabung kan? abis daripada makan sendiri, mending rame-rame iya kan?" ucap Azra.

"Iya Din, boleh kan? abis gw bosen makan bekal berdua sama si Azra" ucap Ci meledek.

"Oh gitu? cukup tau ya Ci" ucap Azra

Melihat candaan mereka berdua membuat Dina sedikit melupakan masalahnya dengan Reno. Dina merasa bersyukur di hari pertamanya sekolah, Dina bisa mendapatkan teman.. karena pada dasarnya Dina adalah orang yang pendiem.

"Iya, boleh kok" ucap Dina sambil tersenyum.

"Yeay, makasih Din.. akhirnya ga bosen lagi gw.. hahaha" ucap Ci.

"Terus Ci, terus aja.. lama-lama gw colok sambel mulut lu ya. Yaudh ayo ah makan, keburu masuk" ucap Azra.

"Hahaha, iya ayo.. gw juga udah laper banget ini" ucap Cindy.

"Oh iya Ci, Azra.. kantin sekolah dimana ya? gw lupa bawa minum" Dina bertanya.

"Hmm, lu turun ke lantai 1 dulu.. nanti lu jalan lurus aja terus belok kiri, nah disitu kantinnya" Jawab Cindy.

"Oke, thanks Ci.. yaudah gw ke kantin bentar ya Ci, Azra" ucap Dina.

"Oke, hati-hati" Ucap Ci dan Azra kompak.

Dina langsung menuju kantin mengikuti petunjuk yang di berikan. Dina begitu kagum melihat luasnya gedung sekolah, beruntung tidak kesasar berkat petunjuk dari Cindy.

______________________________

Setelah selesai membeli minuman, Dina langsung kembali ke kelas. Namun dalam perjalanan menuju ke kelas, ada saja kejadian-kejadian yang tidak mengenakan.

Dina tergelincir saat ingin menaiki anak tangga, beruntung Reno melihat nya dan bergegas menangkap Dina.

"Aaaaaaaaaa" teriak Dina.

Dina sudah memejamkan matanya, bersiap akan sakit yang akan dia rasakan akibat terjatuh, tetapi Dina malah merasakan dekapan hangat dan begitu nyaman.

Begitu Dina membuka mata, Dina melihat wajah yang tak asing, wajah yang membuat Dina emosi, tetapi kali ini Dina malah menatap wajah itu, melihat matanya yang berwarna coklat terang, membuat jantung berdegup kencang.

Reno berhasil menangkap Dina yang hampir terjatuh, baru pertama kalinya Reno bersentuhan dengan perempuan dan tentu saja membuat jantung Reno pun berdegup kencang. Mata Reno pun menatap wajah Dina, wajah yang tidak bisa Reno jelaskan, karena saat melihat wajah Dina.. Jantung Reno semakin berdegup kencang.

"Dina? Lo gapapa?" ucap Reno.

"Re-Reno? I-i-iya gapapa, thanks ya" jawab Dina terbata-bata sambil membenarkan posisinya yang sedari tadi berada sangat dekat dengan Reno, membuat rona merah terlihat jelas di pipi Dina.

"Oke, gw duluan ya" ucap Reno kembali acuh tak acuh

Mendengar Reno yang kembali menjadi Reno yang dulu, membuat Dina emosi, tetapi ada suatu perasaan yang tidak bisa Dina jelaskan yang membuat emosi Dina reda.

Setelah meninggalkan Dina, Reno bertanya-tanya dalam hati, mengapa jantung Reno berdegup kencang? mengapa ada rasa yang tidak bisa dijelaskan saat berada dekat Dina tadi? membuat Reno berjalan sambil melamun.




yo gaesss, part 2 nih...aduh Reno sama Dina kenapa ya? sepertinya akan ada benih-benih(≧▽≦)tapi gatau juga...hahaha.
semoga suka ya..jangan lupa Vote, comment, and follow biar ga ketinggalan apdet. See you gaiss

-Author

Re:LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang