"kenapa habis B itu C? karena habis bercanda, bisa jadi Cinta."
Dalam perjalanan pulang, Reno memikirkan perkataan Chendy bahwa Reno adalah pacar pertama, yang berarti Dina tidak pernah memiliki suatu hubungan sebelumnya. Dan satu hal yang Reno sesali adalah, dia lupa meminta kontak Dina.
"Astaga, kenapa gw bisa bodoh banget ga minta kontak Dina." ucap Reno menyesal.
"(Tunggu dulu, kenapa gw jadi kepikiran Dina terus ya?)" ucap Reno dalam hati, bingung dengan yang terjadi dengan dirinya dan Dina.
"(Ah udah lah.)" ucap Reno tidak mau mengambil pusing dan melajukan motornya menuju rumah.
_____________________________
tok.. tok.. tok..
"Din, lu masih lama mandi nya? buruan.. gua kebelet banget ini." ucap Chendy sambil menahan panggilan alam yang sepertinya sudah di ujung.
"DIN!!"
"WEI DIN!! CEPET DONG!!"
Chendy yang sudah tidak dapat menahan panggilan alam, langsung mengambil kunci motor dan pergi ke pom bensin terdekat.
"AH UDAHLAH, DIN.. GUA PERGI SEBENTAR, PINTU GUA KUNCI!!" teriak Chendy sambil buru-buru melajukan motornya karena sudah tidak tahan lagi.
Dina yang sedari tadi melamun tidak menyadari Chendy, bahkan Chendy teriak pun tidak dapat memecahkan lamunan Dina.
Dina sedang mengingat kejadian hari ini. Kejadian yang membuat Dina memikirkan sosok yang membuatnya begitu hangat hari ini.
Sosok Reno yang menjengkelkan, keras kepala, bawel, berubah menjadi sosok Reno yang friendly, ramah, dan tidak kasar."(Reno ternyata ga seperti yang gw pikirin, dibalik sikapnya yang ngeselin ternyata dia sangat baik.)" ucap Dina dalam hati.
Setengah jam lebih berlalu, setelah melamun dan memikirkan Reno cukup lama, akhirnya Dina keluar menuju kamarnya lalu menuju ruang TV.
"Bang.."
"Woi bang lu dimana?"
Dina mencari-cari keberadaan abang nya, dan benar saja, dia tidak menyadari kalau sedari tadi chendy mengetuk pintu kamar mandinya berulang-ulang.
"(Ah mungkin dia pergi bentar buat cari makan.)" pikir Dina.
tak lama, Chendy pun pulang, dan langsung menyadari kalau adiknya berada diruang TV.
"Bagus, gw dari tadi ngetok-ngetok pintu kamar mandi, lu ngapain aja sih mandi lama banget?" ucap Chendy yang kesal melihat adiknya yang biasa saja seolah tidak terjadi apa-apa.
"Eh bang, dari mana lu? emang ya? gw ga denger ehehehe." ucap Dina sok lugu.
"Gw kebelet banget tadi, trus gara-gara lu lama banget akhirnya gua ke pom bensin." ucap Chendy menjelaskan.
"Hahaha, aduh sorry bang." ucap Dina sambil tertawa.
Melihat Dina yang tertawa, Chendy bergegas menuju kamar dan bersiap-siap untuk tidur.
______________________________
Hari ini terlalu banyak kejadian yang tidak terduga, mulai dari bertemu perempuan aneh menjengkelkan sampai pulang bareng dengan perempuan tersebut yang ternyata tidak seperti yang Reno kira.
"(Dina Felicia, ternyata dia baik juga, dan kalau dilihat-lihat dia.. sedikit manis.)" ucap Sam dalam hati.
tok.. tok.. tok..
"Ren, turun cepet.. makan malemnya udah siap tuh." ucap Mama Reno.
"Reno??"
"RENO PRATAMA!!" ucap Mama Reno yang kesal karena tidak ada respon sedikitpun.
Reno yang terkejut mendengar suara mamanya, langsung membuka pintu kamarnya.
"Gausah teriak ma, Reno denger." ucap Reno.
"Gimana ga teriak, kamu mama panggil ga respon, sana buruan ke bawah, papa udah di bawah." ucap Mama Reno.
Reno pun bergegas turun kebawah dan makan malam bersama keluarganya. Dipertengahan, Reno tiba-tiba berbicara, entah Reno menyadarinya atau tidak, yang jelas omongan Reno membuat Mama Reno bertanya-tanya.
"Ma, kayaknya.. Reno suka sama dia deh." ucap Reno secara tiba-tiba.
Halohaaa, part 6 nih hehehe
sudah mulai ada benih"
enjoy it
jangan lupa like, comment, and vote
See ya~
-Author
KAMU SEDANG MEMBACA
Re:Love
Roman d'amourReno Pratama & Dina Felicia Awal pertemuan yang menurut gw biasa saja, ternyata bisa memberi perubahan di hidup gw, membuat gw mengenal lagi apa itu cinta. Sederhana, namun sangat berharga. membuat gw merasakan kembali perasaan yang dahulu pernah hi...