CHAPTER 4

3 1 0
                                    

(Ashaki PoV)


Malam hari adalah waktu yang tepat dan santai untuk berselancar di Instagram. Saat aku sedang asik berselancar, tiba-tiba ada notifikasi masuk dari aplikasi line.

Aku sempat terpaku saat melihat notifikasi tersebut, disitu tertera nama "Park Jimin". Tak biasanya Park Jimin mengirim pesan kepadaku. Mungkin ini yang pertama kalinya. Aku sebenarnya tidak begitu dekat dengannya. Kami hanya sekedar kenal saja. Meskipun beberapa kali pernah main bersama, itu juga karena Jimin temannya Mici.

Dan, belum lama ini, kita sempat bertemu. Tepatnya dua hari yang lalu. Kala itu, aku sedang menemani Mici rapat UKM teater di kampus, dan si Jimin juga sedang menemani temannya yaitu Kim Taehyung.

Saat aku sedang bosan menunggu, Park Jimin atau biasa dipanggil Jimin itu menghampiriku. Tanpa malu ia langsung mengajakku berkenalan dan mengobrol. Banyak hal yang kami obrolkan, mulai dari yang receh sampai yang serius berhubungan dengan kampus. Entah mengapa setiap aku mengobrol dengannya, aku merasa nyaman dan nyambung. Jimin orangnya sangat menyenangkan.

Aku mulai membaca pesan dari Park Jimin.

PARK JIMIN

Hai, Ca, Selamat malam

Lagi apa?

Pasti lagi baca chat dari gue kan hehe..

Heol. Jimin orangnya memang tidak jelas. Receh banget. Tapi mengapa aku tersenyum membaca pesan darinya. Padahal ini pesan pertama yang kuterima darinya.

Aku pun langsung membalas pesannya.

"Kenapa Min ngechat gue?" ucapku seraya memencet tombol keyboard di layar ponsel. Saat ingin menekan tombol send, adikku menganggetkan dari balik pintu.

"Kak," panggilnya. Aku langsung menengok kearahnya.

"Apaan?" jawabku dengan nada sewot.

"Di panggil papa, cepet suruh ke bawah katanya."

"Ah elah ribet. Iya nanti kebawah."

"Ih sekarang, gak pake nanti katanya."

"Iya bawel," ujarku lagi dengan ketus. Aku langsung bangkit dari tempat tidur, dan berjalan kearah keluar kamar.

Setelah beberapa menit diceramahin sama bokap di bawah, aku langsung kembali ke kamar. Lalu mengambil posisi nyaman, kemudian kembali bermain ponsel.

Kulihat di layar ponselku masih tertera jendela obrolanku dengan Jimin. Aku lupa membalas pesannya. Aku pun langsung mengetik ulang, karena hasil ketikan ku yang tadi hilang alias ke hapus.

Saat aku ingin menekan tanda send, ada panggilan yang masuk. Aku pun langsung tersenyum saat melihat nama panggilan tersebut. Aku segera menggeser tanda hijau dilayar ponsel. Kami pun berbincang-bincang cukup lama, sampai aku tertidur pulas. Itu lah kebiasaanku saat berbincang-bincang ditelepon bersama kak Seokjin. Tak ingat waktu. 

#


Kalau tidak mengesalkan namanya bukan Keinarra. Sekarang sedang jam pergantian mata kuliah, kini kelasku harus pindah ke gedung lain untuk ganti kelas. Karena tadi pagi Keinarra terlambat, ia tidak masuk kelas pertama. Sekarang Keinarra sedang berada di kantin, dan aku harus kesana. Karena ia memintaku untuk menjemputnya, ia tak berani masuk ke kelas sendiri. Dasar Kei!

Aku menelusuri koridor kampus menuju kantin seraya menatap layar ponsel dengan sesekali melihat kearah depan, takut jika nanti aku menabrak tembok.

DREAM OF YOUWhere stories live. Discover now