Bab 3: Perpustakaan

279 16 3
                                    

Gilang membuka pintu perpustakaan dan apa yang dia lihat sungguh mengagetkannya, rasanya seperti kucing diberi daging ikan salmon, istimewa. Yang dia rasakan adalah Senang, Malu, Terharu dan Tersipu, mulut menjadi bisu dan mata mulai menyaingi penglihatan elang, dia menatap liar wajah cantik "Kak Bintang ".

Kak Bintang pun menyapanya dan berkata "Hai Gilang" sontak membuat Gilang langsung mendekatinya dan membelai manis rambut hitamnya, "Kenapa kak?". "Kamu ada acara malam ini? , kalau tidak ikut denganku ya, ke undangan khitanan malu dong gaada pasangan" Gilang pun langsung setuju dan berkata "Iya" tanpa pikir panjang.

"Kakak dianter siapa?" Tanyanya dengan nada berharap. "Gilang .... , Gilang,Gilang!!!" Bentakkan Kajol Kw membuyarkan pikirannya, "Woy, ngayal terus nanti kalau ngayal ketinggian jatuh sakitnya tuh disini lho" Seru Ayu dengan teriakan khasnya sambil memegang dada bagian kirinya. "Eh,bukannya itu jantung?, dengan wajah tersipu Ayu langsung membetulkan posisi tangannya .Gilang langsung menyusul yang lainnya menuju ke perpustakaan.

Sesampainya di perpustakaan Gilang malah bertemu...

GILANG POV

Aku membuka pintu perlahan dengan penuh harapan saat kubuka bukannya disambut Bidadari malah disambut Cerobong Asap Kapal Feri. Siapa lagi kalau bukan Bu Khansabar (39 tahun) penjaga perpustakaan terburuk yang pernah ada, mukanya 11/12 sama karat paku di poster partai, sifatnya mirip monster dan peraturannya melebihi kebijakan moneter, Namun hari ini beliau kelihatan pucat dan matanya memerah sambil termenung di meja perpustakaan
Author Pov
"Gilang,ambil semua buku-buku Fisika , Jupri dan Ayu ambilkan buku buku Kimia" Seru pak Hasan, "I.. iy.. iya pak" sahut mereka semua dengan wajah kecut mereka berpencar ke rak buku perpustakaan .Gilang mengeluarkan headset dan hp dari tasnya setelahnya dia membuka Joox lalu memutar lagu "Terlalu Lama Sendiri" dan berpencar dari sahabatnya itu . Ayu dan Jupri langsung menuju ke rak buku kimia
namun pikiran mereka terfokus ke perilaku Bu Khansabar di meja peminjaman buku yang aneh mulai dari meja perpustakaan.

Dengan pedulinya Jupri menanyakan "Bu, Ibu kurang sehat? kalau kurang sehat kerumah aja bu, disini nanti.... ARGGGHHHH! " Seketika tangan Jupri digigit oleh Bu Khansabar dan dengan reflek Ayu menstaples kepala Bu Khansabar dengan teriakan histeris, Pak Hasan yang terkejut langsung menghantam kepalanya dengan kursi kayu disebelahnya hingga Bu Khansabar tersungkur.

Perasaan panik mereka tampak jelas dimata keempat insan tuhan itu. Jupri dan Pak Hasan membaca ayat kursi dengan wajah panik, Ayu segera memberitahu semua temannya untuk berhati-hati dengan caption+ hashtag #zombiebukanhoax melalui path, snapgram, twitter, status fb, line dan bbm, bahkan iklan elka21 sedangakn Gilang kembali mengstalking kak Bintang (ya disetiap keadaan dan waktu).

"Lu masih sempet aja stalking doi lu gak tau ya dia itu udah punya pacar si Saleh anak pimpinan pramuka yang 11-12 sama Chris Evan calon suamiku dimasa depan" kata ayu sembari mengkhayal, " Lu sih kebanyakan lihat Lambai Murah si penyebar fitnah , mereka itu saudaraan manggilnya 'Abang Adek' makanya follow Wau Flakta yang informatif dikit kek".

" Serah deh, aku hanya menyampaikan apa yang kudengar di ruang ganti cewek, up to you believe it or not" katanya dengan sedikit mengibaskan rambut . Gilang hanya bisa menunggu realita sembari termakan gosip yang membuatnya menderita.

" Kalian ini sempat-sempatnya gosip disaat menegangkan ini. Baiklah, Saya dan Gilang akan memfoto dan menyebarkan info ini keseluruh sekolah dan Ayu tetaplah disini tutup tubuh Bu khan dengan taplak meja, Jupri ke UKS temuilah Bu Fitri minta diperban,Oke?" kali ini Pak Hasan terlihat sangat tegas dan pasti tak heran ketiga anak itupun menjalankan tugasnya. Namun 5 detik kemudian Ayu berkata "Pak sudah kusebar foto ke semua teman-teman kelas jadi bapak disini aja". "Udah diread? dilove? dilike? direpath? diretweet? diklik dan dapet adsense?" kata Pak Hasan layaknya seorang wartawan mewawancarai narasumber. Ayu langsung mengecek semua medsos sampai google adsense "Belum Pak". "Yaudah biar kami jalan kelas ke kelas, Gilang let's go". " Siyap sir" mereka jalan beriringan dengan modal foto di chat line dan tekad menyebar fakta.

Jupri melangkah ke Ruang UKS dengan tangan yang berdarah "Kenapa Ayu gak sama aku ajasih?" gumamnya, "Yaudahlah, aku lari aja biar cepat sikit diobati" gumamnya lagi. Jupri pun berlari,tepatnya bukan berlari tapi jalan cepat tidak mungkin berlari dengan badan sebesar mimpinya, yaitu punya pacar secantik cewek anime.

"Kok sepi ya? Apa lagi olahraga atau Sekolah libur? Kayaknya gak mungkin, kan tadi pagi gue telat dengan mata gue sendiri gue lihat anak-anak berlarian sanasini" pertanyaan demi pertanyaan memasuki kepalanya.

Sesampainya di UKS, dengan reflek Jupri mendobrak pintu UKS dan tidak menemui siapapun hanya terdengar suara erangan kecil dari Bu Fitri, "Sssttt, Jupri kesini cepat, cepat" kata Bu Fitri berbisik sambil membuat isyarat datanglah kemari. Jupri melihat Bu Fitri bersembunyi dikolong ranjang tempat biasanya murid yang sakit dibaringkan dan langsung melangkah tanpa berfikir, "Bu, tangan saya berdarah tad....." Bu Fitri menutup mulut Jupri dengan tangannya yang sedikit bau semur jengkol,
"Saya tahu, tapi dari tadi pagi beberapa murid dan guru menjadi aneh mereka menggigit dan merubah yang lainnya menjadi "Sesuatu" yang akan kuberitahukan jika kamu sudah siap!" sahut Bu Fitri tegas namun tetap berbisik. "Saya siap!" sahutku keras. "Ssttttt, oke oke jangan ribut itu memancing mereka, Oke jadi mereka itu adalah ......Woaahhhhhh" Tanpa sadar kaki Bu Fitri ditarik dan telah dimakan sebagian oleh makhluk itu. Itu Irena si cewek gemuk dan bodoh, Jupri berlari dan mengambil 6 botol obat dan antiseptik yang tidak diketahuinya itu apa. Saat berlari ke Perpustakaan dia melihat sesuatu tidak kalah mengerikan "Ya Allah" katanya dengan wajah meringis.
.
.
.
You Like the stories? klik Vote ya, jangan lupa komen!😀

SMP ANTIVIRUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang