DIALOG IMAGINER ANU, NGANU DAN AKU

72 1 0
                                    

Suatu malam...
Terjadi perbincangan antara dua orang lelaki yang masing masing usianya hampir sama dengan usiaku, nampak menarik hati perbincangan keduanya dan aku hanya mendengarnya sayu sayu dari kejauhan, pembicaarn mereka yang saya tangkap seperti berikut, aku sebut saja Nama yang satunya si Anu dan Si Nganu biar bisa dibedakan mana si Anu dan mana si Nganu.

Anu: Aku dengar dengar kamu mahu keluat dari pekerjaanmu sekarang, kenapa memangnya?

Nganu : Ya ada beberapa faktorlah, terutama tentang hal hal yang selama ini sangat ingin aku lakukan dan itu sudah lama sekali aku rencanakan.

Anu : Kamu tahu macan....? Macan itu ia di taruh di kandang sebagus apapun ia tetap merindukan Rimba belantara, meskipun di dalam kandang ia gak mungkin kelaparan. Makanan selalu dicukupi, aman tidak ada ancaman dari kawanan binatang lain, tapi ia tetap macan insting berburunya tetap ada ia harus keluar kandang ia tak bisa berlama lama ia tetap merindukan belantara,.
Namun saat macan terlalu lama di kandangkan ia akan kehilangan ketrampilan berburunya, instingnya akan menurun drastis, ia akan berusaha beradaptasi lagi ketika ia berada di alam bebas atau di rimba, tetapi itu membahagiaakan hatinya meskipun ia harus kelaparan beberapa waktu.

Nganu : Maksudnya apa....?

Anu : seperti itu manusia hampir sama ketika manusia selalu diberikan kenyamanan, diberikan segala kebutuhanya, bahkan sangat berlimpah, tetapi ia di batasi geraknya idenya tak boleh berkembang pikiranya dihentikan, ia dpaksakan mengikuti keseragaman aturan dan apapun yang gak sesuai dengan dirinya, ia dipaksa mengikuti segala macam bentuk aturan aturan yg mengkerdilkan pemikiranya, sekalipun ia di support dengan kemewahan kemewahan, maka ia akan mengalami sebuah dilema seperti seekor macan tadi, perbedaanya ialah bahwa manusia memiliki akal, angan angan, sehingga terkadang ketakutanya membuatnya bertahan pada penjara2 atau kandang macan tadi. Ia takut kenyamananya hilang, ia takut kelaparan dll.

Nganu : Terus....? Jangan berhenti lanjutkan aku ingin menyimak dan mendengarkanya dengan sungguh sungguh.

Anu : Tetapi dalam hatinya manusia sama dengan macan tadi ia ingin keluar dari belenggu belenggu yang membatasi gerak, pemikiran dan ide ide kreativitasnya, dan ketika ia berhasil keluar dari kandang itu dari belenggu itu, ia sama dengan macan tadi ia dihadapkan pada kebingungan kebingungan sendiri, sebab selama ini ia selalu di jejali kenyamanan-kenyamanan maka ketika ia keluar dari zona itu ia akan kebingungan dalam beberapa waktu beradaptasi, ada yg cepat ada yang lama, ada yg berfikir mending masuk kandang lagi lebih nyaman dll. Itulah kesamaan antara manusia dan si macan, nah itu seperti yang kau alamai saat ini bukan??.

Nganu : Benar, aku mempunyai opsi opsi, dan pilihanku adalah aku keluar dahulu smbil istirahat sejenak mengamati sekeliling, sebab aku kehilangan arah, lalu dengan kejelian mata penglihatan dan kelihaianku aku akan memunguti sisa makanan di kandang itu sedikit demi sedikit, saat tdak ada penjaga pintunya, untuk bekal perjalananku menyusuri rimba kehidupan dan keluar dari zona nyaman.
Dan memang benar, kenyamanan kenyamanan itu sungguh sangat akan membuat kita terbuai, membuat kita tunduk pada kemalasan berfikir dan berkreatifitas, kita akan kehilangan kemampuan mengembangkan diri dan daya kreatifitas pikiran kita, tetapi kenyamanan juga tidaknsepenuhnya buruk, ada hal hal yang bisa di capai dengan hal itu, hanya saja ketika kita terus menerus dibelenggu dengan hal hal yang membuat kita menjadi sangat sangat terbatas maka itu akan membuat kita merasa terpenjara dan tak bisa berbuat apa apa, dan hasilnya adalah harus ada keberanian untuk berani keluar dari zona itu.

Anu : Itu karena tuhan memberikanmu akal dan fikiran. Sebenarnya apa yang mendorong Manusia keluar dari zona nyaman itu?

Nganu : Yang sangat mendorongnya ada beberapa banyaj faktor tetapi hal yang paling utama adalah bahwa ia ingin keluar dari zona itu lantaran sudah tidak menemukan lagi kecocokan dengan dirinya dan apa yang dia harapkan, yang kedua adanya siklus titik jenuh pada fikiran yang hal ini bisa jadi disebablan oleh situasi dan kondisi tertentu, bisa jadi karena jomblo gak punya pacaf terus menerus, atau bahkan bisa jadi karena bayak hal yang tak bisa banyak kita uraikan, yang mungkinsangat mendesak seseorang keluar dari zona itu adalah bahwa ia ingin bebas, dan mencoba berkreatifitas sendiri.

Anu : Dari 3 faktor tadi aku paling suka yang kedua dan dan ke 3 aku teringat kejombloan seorang kawan yang lagi nguping pembicaraan kita ini hahahaha, dan safu hal lagi aku juga teringat keberanianya beberapa waktu yang lalu dalam hal berkreatifitas yang sepertinya ia ingin asah kembali karena sudah mulai memudar.

Keduanya pun kemudian sambil tertawa dan melotot melirik kearahku dengan melempar sandalnya.

#dialogimaginer
#mengejadiri
#wattys2017

ANAK ANAK SUNYITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang