Sulit.
Hubungan rumit ini benar-benar sulit untuk ku jalani, saat aku mencoba bertahan. Jiwaku berkata untuk pergi, ragaku bilang tak da tempat untukku dihatinya. Tapi hatiku berkata bahwa aku harus mencoba untuk bertahan, sekeras apapun aku mencoba untuk pergi menjauh dan melupakan hubungan ini. Justru, semakin aku terperangkap didalamnya.
Kenapa ini terjadi padaku, huh?
Aku tidak pernah mengerti.
Ini adalah hari dimana Hyungwon akan mengambil hasil tesnya, ini yang akan menjadi penentuan baginya. Apakah dia akan mendapatkan apa yang ia inginkan atau tidak, semuanya ada ditangan Hyunwoo. Hyungwon sengaja berangkat lebih awal dari jam yang sudah ia janjikan dengan Hyunwoo, Hyungwon benar-benar tak sabar dengan hasil testnya.
"Permisi Hyunwoo, aku masuk." Ujar Hyungwon dan langsung memasuki ruang kerja Hyunwoo, dan betapa terkejutnya ia ketika melihat seseorang dengan rambut pink tengah sibuk mengalungkan tangannya di leher Hyunwoo.
"Uhh, Hyungwon kau sudah sampai?? Tumben cepat."
"Maaf, apa aku mengganggu?"
"Ahh tidak." Ujar Hyunwoo menatap si rambut pink itu lembut, sepertinya mereka sedang kode-kodean.
"Ehhh tadi kau bilang apa?? Hyungwon?? Apa kau Hyungwon yang ituu?? Yang dulu bekerja di Cafenya Yoonho? Partner kerjanya Seokwon?? Aku benar tidak?" Tanya si rambut pink itu beruntun.
"Ya itu semua benar, kau siapa?" Tanya Hyungwon heran.
"Ah, jahatnya. Seorang Yoo Kihyun dilupakan." Ucapnya mendramatisir.
"Eh Kihyun?? Kau si pendek itu ya? Yaa, aku baru mengingatnya." Ujar Hyungwon yang justru membuat Kihyun mengerucutkan bibirnya.
"Aku tidak pendek, hanya kurang asupan saja."
"Iya, kau benar. Dia si pendek pink." Ujar Hyunwoo seraya mengacak rambut Kihyun lembut, hal itu membuat Hyungwon sedikit mengingat masa lalunya. Ah sial sekali, ia ingin menangis rasanya.
"Jadii?? Kihyun yang inikah yang akan menjadi istrimu?" Tanya Hyungwon to the point.
"Yaa, kau benar. Dia orangnya."
"Beruntungnya, selamat Kihyun ^^. Aku turut senang, kau mendapatkan jodoh yang baik seperti Hyunwoo." Ujar Hyungwon, dibalik senyumnya ada sebuah luka yang sedikit demi sedikit menyayat hatinya.
"Terimakasih Hyungwon, aku tidak tau beruang ini punya teman jerapah sepertimu."
"Percayalah aku masih memiliki teman sebangsa kucing, dan dia bukan jerapah tapi katak." Ujar Hyunwoo.
"Kucingg?? Dimana dia?? Aku menyukai kucing, tapi tidak terlalu juga sih."
"Apasih kau ini? Teman kucingku sedang pergi travelling."
"Waa, seekor kucing bahkan bisa travelling. Aku bahkan kalah."
"Sebentar lagi kau akan mengikuti jejak kucing itu, sayang." Hyunwoo mengelus rambut Kihyun dengan penuh kasih sayang, dan mereka melupakan sosok Hyungwon yang masih setia berdiri tak jauh dari pintu.
"Oh iya Hyunwoo, aku butuh hasil testku. Apa sudah keluar?"
"Ahh iya maaf, aku terlalu sibuk dengan hamster pinkku ini. Maaf ya." Hyunwoo mengambil surat yang berada diantara tumpukkan mapnya, dan menyerahkannya pada Hyungwon.
"Dr. Jeongmin bilang hasilnya positif tapi aku juga tak tau, aku belum mengecek surat itu." Ujar Hyunwoo, dan dibalas ulasan senyum dari Hyungwon.
"Ah begitu ya, terimakasih Hyunwoo. Sampaikan salamku pada Dr. Jeongmin ya." Ucap Hyungwon, seraya berjalan mendekati Hyunwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Letter✔
Storie breviBacalah surat ini saat kau sudah mencapai umurmu ^^ aku menulis ini karena aku meyayangimu. Chae Hyun Dae - Chae/Shin Hyungwon Boys love story. Dont like? Dont read ^^ {090717} - {040817} √