[ chapter thirteen - valentine's day ]
"Karena hari apapun itu adalah hari untukku menyayangimu"
◀▶
Kemarin adalah hal yang aneh bagi Annie. Tidak disangka olehnya jika Alfa akan mengatakan hal sejujur itu. Tentang kecemburuan dirinya terhadap Annie dan Azka. Gadis itu sendiri setelah tiba di rumah Alfa, langsung pamit untuk pulang tanpa singgah kembali. Ada sesuatu yang menganggu pikirannya, yang lantas membuatnya tak bisa berlama-lama selain harus mengembalikan mobil itu pada pemiliknya.
Saat yang lain sibuk berbagi cokelat di hari yang manis ini, Annie hanya duduk terdiam dibangku. Dia bukan tidak ikut serta dalam pembagian benda manis tersebut, alasannya karena dia memamg malas dan tidak ada waktu untuk membuatnya. Lagipula, dia tidak menginginkan orang untuk memberinya semacam itu. Baginya, hari apapun itu sama.
Tapi, dia cukup senang. Sebab orang-orang yang ada disekitarnya mau memberikan cokelat padanya. Lihat saja, satu persatu teman sekelasnya datang untuk berbagi. Dengan senang hati Annie menerimanya, tak lupa mengucapkan rasa terima kasihnya.
"Makasih ya," katanya pada cewek yang baru saja meletakkan sebuah cokelat ukuran kecil padanya.
Setelah membalas ucapan Annie, ia pergi. Tak berselang lama, Vanessa datang menghampirinya yang tengah menyimpan cokelat tadi ke dalam laci mejanya.
"Hei!" Dia menepuk pundak Annie hingga gadis itu menoleh dan reesneyum.
"Mau cokelat gak?" tawar Vanessa tanpa diminta oleh Annie.
"Boleh."
"Yang kecil atau yang besar?"
"Ya itu terserah lo."
Kontan Vanessa mengeluarkan dua cokelat berukuran beda di hadapan Annie. "Yang mana?" Tentu saja tidak akan ada yang mau menolak benda besar manis itu. Langsung saja Annie meraih cokelat batangan yang cukup panjang itu, lalu tersenyum lagi.
"Tengkiu!"
"Punya gue mana?" pinta Vanessa secara tiba-tiba.
Gadis itu tersenyum hingga matanya nyaris hilang dan hanya tampak satu garis saja. "Gue gak beli."
Vanessa memanyunkan bibirnya. "Dasar lo!"
Dari pintu kelasnya yang terbuka lebar, Annie bisa melihat seseorang yang dia kenal datang menunjunya. Dengan tangan yang disembunyikan di balik punggung, tak membuat Annie penasaran. Dia justru tidak memperhatikannya. Hanya saja, apa yang cowok itu ingin lakukan di sini?
"Eh, ada Azka," sahut Vanessa. "Kayaknya gue harus pergi dulu. Bye!" Dengan cepat dia pergi dan membuat Annie canggung alam kehadiran sosok itu.
"Nes!" panggil Annie yang tak digubris oleh Vanessa yang tetap pergi, berkumpul pada yang lainnya.
Kini Annie duduk dengan rasa tak nyaman. Ingin segera lari atau berpindah ke tempat yang lain tetapi rasanya berat. Seperti ada yang memberi lem pada kursinya. Ditambah lagi sorot tajam khas miliknya yang mampu menyihir kaum hawa.
Bisikan-bisikan dari berbagai arah pun muncul. Annie mendengarnya dan cukup risih.
"Wih, cogan dateng!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Boyfriend (SUDAH TERBIT)
Ficção Adolescente[BOOK 1] PART MASIH LENGKAP - Kepergian Alfa meninggalkan luka bagi Annie yang tak pernah menyangka kata perpisahan yang terucap dari bibir Alfa lewat panggilan malam itu. Setelahnya, ia tak dapat menemui Alfa lagi. Hingga akhirnya cowok itu kembali...