CHAPTER 3

4.2K 245 2
                                    



impian adalah sesuatu yang harus diciptakan bukan hanya untuk menjadi sebuah angan-angan

-mylia



AUTHOR POV

"tunggu ku ambilkan minuman lagi"
jawab pria berambut coklat . ia berjalan menuju kedapur, mengambil minuman yang akan diminum bersama teman-temannya , namun saat ia berjalan tiba-tiba ia menghentikan langkahnya , pandangannya tertuju pada dua orang pria dan wanita yang sedang asik berbicara dirumahnya, pria itu sudah tidak asing baginya namun wanita yang berbicara dengan pria itu entah kenapa membuat perasaannya menjadi tidak enak setelah melihatnya , namun ia segera menyadarkan perasaannya, setelah pria itu pergi ia mencoba menghampiri gadis itu yang saat ini sedang lompat-lompat kegirangan, bahkan kehadirannya tidak disadari oleh gadis itu.

"kau kenapa, kesambet ?" Tanya jungkook

"ahh tidak, maaf aku hanya merasa senang saja" ucap mylia sambil senyum-senyum sendiri .

Jungkook tersadar oleh lamunannya memikirkan kejadian tadi siang,

"astaga kenapa aku memikirkan dia? Ahh ada apa ini , kenapa perasaanku merasa seperti ini setelah melihat mereka akrab seperti itu" ucap jungkook dalam hati

Jungkook mencoba menyakinkan dirinya bahwa itu hanya perasaan biasa, sebelum dia semakin berfikiran aneh , ia membuka cendela kamarnya yang berada di lantai atas, ia mencoba menghirup udara malam, namun pandangannya tertuju pada seseorang dibawah yang sedang duduk disamping kolam renang, dengan kaki dimasukan kedalam air kolam , sedang asik menciprat-cipratkan air dengan tangannya membuat wajah jungkook mengembangkan sebuah senyuman.


***

Dipagi hari sebelum majikannya bangun, mylia sudah bangun duluan mempersiapkan makanan untuk sarapan, ia tau dia memang tidak beruntung, diusianya yang sekarang seharusnya yang dilakukannya adalah bersenang-senang seperti remaja yang lain , namun ia memilih jalan seperti ini, namun ia tidak pernah merasa menyesal, impian adalah sesuatu yang harus diciptakan bukan hanya untuk menjadi sebuah angan-angan pikir mylia . bahkan tuhan memberikan keberuntungan kepadanya, keburuntungan bisa serumah dan bertemu dengan idolanya bahkan tanpa mengeluarkan uang sepersen pun.

Sarapan sudah siap semua sudah tertata rapi dimeja, dan jam pun menunjukan pukul 07:00 , majikannya sudah bangun dan sudah menuju meja makan.

"mylia bisa bangunkan jungkook? Dia memang begitu selalu susah bangun pagi , padahal hari ini dia akan sekolah , apa dia lupa bahwa liburannya sudah selesai, dasar anak itu" gumam jungmi

"baiklah nyonya , saat akan bangunkan tuan jungkook" jawab mylia sopan

"jangan panggil aku nyonya, panggil saja aku ibu. Umurmu terlalu muda untuk memanggilku nyonya" jawab jungmi tak lupa senyum manis dibibirnya

"hehe baiklah nyonya ehh ibu" jawab mylia malu-malu

Mylia segera menuju kekamar atas sesuai dengan yang disuruh majikannya, untuk membangunkan jungkook .

Sesampainya didepan kamar jungkook, mylia sedikit ragu untuk membangunkannya , ia takut jika jungkook memarahinya , namun ia sudah membulatkan tekadnya sedikit keberanian mungkin bisa mengusir rasa ragunya, sedikit demi sedikit ia melangkahkan kaki didepan pintu kamar jungkook, ia mencoba untuk mengetuk pintu kamarnya .

Tok..tok..tok...

"permisi, jungkook oppa , bangunlah , aku disuruh ibu untuk membangunkan mu" ucap mylia lembut .

"tuan muda bangunlah"

"bangunlah kau harus sekolah" namun tetap saja tak ada jawaban dari dalam, mylia mencoba untuk mengetuknya sekali lagi... lagi....lagi....dan lagi....... Hingga mylia merasa kesal , kesabarannya sudah habis dan akhirnya mylia membuka pintu kamar jungkook yang ternyata tidak terkunci, mylia melihat jungkook menutupi tubuhnya dengan selimut hingga badannya tidak terlihat sedikitpun, dan itu membuat mylia semakin geram...

[Jjk] Lucky FansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang