16.34 sore.
Kita terpaksa pulang malam karena ada kelas tambahan. Aku bisa melihat wajahmu yang kelelahan karena bergulat dengan rumus-rumus persetan itu seharian.
Di dalam bus kamu tidur dan menyandarkan kepalamu di bahuku. Aku bisa mendengar dengkuran lembutmu. Aku suka itu, lebih merdu dibanding lullaby.
Karena aku penasaran dengan wajah tidurmu, aku pun menoleh ke arahmu dan menatapmu yang sedang tidur.
Dan wow. Aku tidak percaya kalau kamu itu manusia. Karena kamu begitu cantik.
Tapi kamu malah bilang, "Jangan lihat-lihat. Aku jelek kalau lagi tidur."
Waktu itu adalah waktu ketika aku sadar bahwa kamu yang sedang tidur bahkan bernafas saja sudah telihat cantik.