[2017] SECRET LETTER ☑

- PENGIRIM: ALPHA -

Catatan:
Ff ini adalah sekuel. Disarankan mampir ke work "A Letter From Lee Changsub" sebelum mulai membaca
😃😃

[IND]
     Aku mengakuinya, bahwa selama ini surat-surat yang kutulis masih menumpuk di kotak surat depan dorm. Tidak ada penerima dan alamat yang tertuju, meski surat itu tertulis untuk Melody. Alasan klasik itu hanya karena tak ada pak pos yang mengambil kertas beramplop warna warni. Mereka diam di dalam kotak sewarna oranye jeruk ponkam tanpa kode pos, juga wilayah.

     Hari ini tepatnya aku menulis surat terakhir untuk Melodyku. Aku menyerah. Tentu, karena bahkan aku tak tahu harus mengirimkan semua surat itu kemana. Hanya ada nama pengirim di amplopnya yang bertajuk Lee Changsub. Di sisi lain, kutempel berbagai macam perangko bergambar aneka pemandangan khas Korea, Namsan Tower, Sungai Han, Seoul City, dan beberapa yang lain dengan watermark: South Korea.

     Perangko-perangko cantik itu hasil koleksiku selama beberapa tahun sejak debut bersama BtoB. Ya, semua orang tahu aku adalah kolektor barang-barang, bahkan handphone dan kertas Harvest. Kertas Harvest? Ya. Itu kertas yang kugunakan untuk menuangkan keluh kesah dan kerinduanku pada Melody.

     Tapi sore itu, saat aku hendak mengakhiri surat terakhir, setitik tinta yang baru saja kugoreskan pada Harvest biru tiba-tiba moksa: di depan mataku. Kupikir semua itu hanya delusi karena aku terlalu lelah dengan kegiatan sehari penuh, namun nyatanya ketika aku mencoba memberi tanda titik di akhir tulisan untuk kedua kalinya, mereka kembali menghilang.

     Kupikir aku perlu istirahat. Aku tertawa kecil sambil menggelengkan kepala sedikit, meletakkan bolpoin di atas harvest yang penuh tulisan namun belum terlipat, dan melenggang pergi ke tempat tidur. Namun kemudian kudengar suara Eunkwang~hyung memanggil namaku sambil mengetuk pintu kamar.

     "Changsub~ah, ada surat untukmu!" katanya dari balik pintu.

     Sontak menghentikan langkah, aku berbalik menuju pintu cepat-cepat. Ada surat datang, untukku. Aku tahu, mungkin itu bukan surat dari fans, tapi dari ibu atau adikku, barangkali juga teman yang jauh. Ya, beberapa kali memang mereka mengirim surat karena aku terlalu sibuk untuk bisa mengangkat telepon. Surat-surat dari fans biasanya terkumpul di meja manajer kami dan ia pula yang mengantarnya.

     "Dari eomma?" tanyaku.

     "Bukan. Dari Alpha. Temanmu ini pasti seorang pengangguran berat. Zaman sekarang mengapa ia repot menulis surat? SMS saja kan bisa.. dasar.. aku tidak mengerti," gerutu Eunkwang~hyung. Ia lalu meninggalkanku yang masih berdiri di depan daun pintu sambil memegang surat. Dari Alpha? Teman? Siapa?

     Aku menutup pintu kamar rapat-rapat kemudian duduk di belakang meja tempatku menulis surat untuk Melody. Kuamati semua hal tentang surat yang terbungkus amplop cokelat tua berperangko tebal. Tidak ada watermark yang tercantum di sisi bawah perangko, hanya ada gambar jam saku klasik berwarna perak keemasan. Di sisi lain, aku melihat tulisan tangan bertajuk "Pengirim: Alpha" dengan font miring besar kecil dan latin, bukan Hangul.

A l p h a . . .
     Lee Changsub, apa yang kau lakukan dengan surat-surat yang tidak terkirim itu? Mengapa kau tidak mencantumkan tujuan jika kau berniat mengirimnya?

     Aku mulai membaca intro surat yang diawali dengan pertanyaan-pertanyaan... Ah aku harus menyebutnya pertanyaan yang bagaimana? Pertanyaan pertama dan kedua dari surat itu memunculkan pertanyaan baru dalam benakku: pertanyaan ini mungkin sulit untuk kutemukan jawabannya. Fokus, aku membaca ulang intro surat dari Alpha dengan serius tanpa menyadari atmosfer ruanganku mulai berubah.

(Bersambung)~
***

[ENG]
I admit it, that the letters I've written still pile up in the front of the dorm mailbox. No recipient and address, even though the letter was written for Melody. The classic reason is simply that there is no post pack that takes colored paper. They dwell in orange-colored orange ponkam boxes without a zip code, as well as territory.

Today I was actually writing the last letter for my Melody. I give up. Of course, because I do not even know where to send all those letters. There was only the name of the sender on the envelope entitled Lee Changsub. On the other hand, I stamped various stamps with various Korean scenery, Namsan Tower, Han River, Seoul City, and others with watermarks: South Korea.

The beautiful stamps were my collection for several years since debut with BtoB. Yes, everyone knows I am a collector of things, even a handphone and a Harvest paper. Harvest Paper? Yes. It's the paper I use to pour my groaning and longing on Melody.

But that afternoon, as I was about to end the last letter, a droplet of ink I had just shot on a blue Harvest suddenly lost: before my eyes. I thought it was just delusional because I was too tired with full day activities, but in fact when I tried to put a dot at the end of a second writing, they disappeared again.

I think I need a break. I laughed a little while shaking my head slightly, putting a pen on the harvest that was full of writing but not yet folded, and strolled off to bed. But then I heard the sound of Eunkwang ~ hyung calling my name while knocking on the door of the room.

"Changsub ~ ah, there's a letter for you!" He said through the door.

Suddenly stopped, I turned towards the door quickly. There's a letter coming, for me. I know, maybe it's not a letter from the fans, but from my mother or sister, maybe also a distant friend. Yes, they sent me letters several times because I was too busy to pick up the phone. Letters from fans are usually collected on our manager's desk and he is the one who drove him.

"From eomma?" I asked.

"It's Alpha, your friend must be a heavy unemployed, now why he bothered to write a letter ... SMS can not .. basic .. I do not understand," Eunkwang-hyung grumbled. He then left me who was still standing in front of the door with a letter. From Alpha? Friend? Who?

I close the door of the room tightly and then sit behind the desk where I write for Melody. I watched everything about the letter wrapped in dark brown envelopes stamped. There is no watermark listed on the bottom side of the postage stamp, just a picture of a classic gold silver pocket watch. On the other hand, I see handwriting titled "Shipper: Alpha" with a large slant font small and latin, not Hangul.

A l p h a. . .
Lee Changsub, what are you doing with those undelivered letters? Why do not you include a goal if you intend to send it?

I started to read the intro of letters beginning with the questions ... Ah I have to call that a question? The first and second questions of the letter raised a new question in my mind: this question may be difficult to find the answer to. Focus, I reread the intake of Alpha letters seriously without realizing my room's atmosphere starts to change.

(Continued) ~