- Roll Movie -

127 18 31
                                    

[IND]   
     Sosok itu berjalan makin jauh di depanku seolah menikmati waktunya bersama anak laki-laki yang digendongnya di bawah payung merah, sementara aku masih berusaha menyadarkan diriku untuk lekas bangkit kembali. Hujan yang semakin deras itu lalu mengaburkan pandanganku dan membuat siluet yang berjalan menjauh itu hilang.

     "Abeoji..." gumamku pelan. Aku tertawa kecil, ini pasti bunga mimpi yang selalu dikatakan orang-orang. Bibirku tersenyum menanggapi kekonyolan hari ini, tapi sesak yang sebelumnya juga membuatku terpaksa mengeluarkan air mata: air mata yang menyatu dengan hujan hingga tak kentara.

     "Hei, Changsub~ie!! Habiskan makananmu!"

     Aku tersentak. Itu suara eomma. Kupikir diriku sudah kembali pada kenyataan, namun yang terjadi justru kemunculan suara-suara masa lalu. Mereka mendadak datang seperti alarm yang mengganggu tiap pagi, bedanya, aku selalu merindukan ini. Suara eomma, kehangatan tangan besar appa... adikku, dan kenangan masa kecil kami berdua. Aku berusaha bangkit, masih seperti orang linglung.

     "Aku kembali ke dorm saja," gumamku.

     "Changsub~ah!" Panggilan itu.. lagi.

     "Appa, kejar aku!!" Anak yang dipanggil Changsub itu menghampiriku. Ia menyentuh pakaianku yang basah hujan dan mengoyaknya berulang kali, berharap aku menyembunyikan dirinya dari ayahnya.

     "Ajusshi, sembunyikan aku dari appa. Dia akan menangkapku sebentar lagi, ayo ayo.." katanya. Bibir kecil itu, juga pipinya yang cubby, aku tengah melihat bayanganku sendiri, proyeksi masa kecilku yang begitu nyata, sangat nyata.

     "Kenapa kau bersembunyi di sini?" Aku akhirnya menanggapi perkataannya. Dengan tangan gemetar kubelai rambut dan tubuhnya yang juga basah sepertiku. Kemudian ia memeluk kakiku.

     "Appa berjanji akan menemukanku di manapun aku berada. Jadi ahjusshi sembunyikan aku, ya."

     "Changsub~ah, Appa menemukanmu! Kemarilah..." Orang itu datang: abeoji.

     Changsub kecil bersembunyi di balik tubuhku seolah ia masih yakin ayahnya belum menemukannya. Ia mendengar benar kalimat 'aku menemukanmu' namun tak sedikitpun ia beranjak dari sisiku. Ia bahkan terus memegang erat celanaku.

     "Changsub~ah, jangan merepotkan ahjusshi ini. Ayo kemarilah.. ah maaf, dia memang nakal," katanya. Ia baru saja berbicara denganku.

     Aku meraih tangan kecil bocah laki-laki itu dan berjongkok, menyamakan tinggiku dengan tingginya yang tak seberapa itu lalu memandang matanya lekat-lekat meski pandangan kami terhalang air hujan. Anak itu diam, memandangiku sambil menunggu, sementara orang yang dipanggil 'appa' olehnya berdiri di sisi kami, menunggu ia kembali dalam pelukannya.

     "Pergilah, kau sudah ketahuan oleh Appamu, hm?" kataku padanya. Ia menatap sepasang mataku lebih dalam, lalu didekatkannya mulut kecil itu ke telingaku.

     "Bau badan ahjusshi sama seperti Appa, aku suka." Jawaban singkat itu sungguh menohok relung hatiku yang sejak tadi berniat kukubur dalam-dalam. Aku bahkan tahu ini semua hanya mimpi, tapi ini terlalu nyata untuk kusebut sebagai mimpi. Apa aku salah? Benakku ingin tak mempercayainya, tapi mereka berdua bahkan berbicara denganku.

     "Bau badan? Kau bisa membaunya?" godaku.

     "Yaa.. aku selalu masuk ke dalam jaket appa, jadi aku hafal. Dan ahjusshi, aku mencium bau badan appa di sekitar ahjusshi sejak sebelum appa menemukanku," sahutnya polos. Pertahanan ini sia-sia, aku tak bisa mengabaikan proyeksiku sendiri layaknya kami tak mengenal. Roll film ini sudah terputar sejak awal dan melibatkanku di dalamnya.

[2017] SECRET LETTER ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang