Haeri POV
"Aku lumpuh..."
Saraf-sarafku menegang.
Sehun terdiam.
Sunyi...
Tawa lemahku memecah keheningan yang tercipta. "Kau bohong'kan?"
Sehun tidak berkata apapun, wajahnya datar, matanya menatapku sendu. Tanpa kusadari air mataku sudah mengalir dengan deras. Uh, aku cengeng sekali.
"Memangnya apa yang salah dengan lumpuh?!! Kau masih tetap tampan kok!" Seruku sambil menyeka air mataku dengan punggung tangan. Jangan cengeng! Seruku dalam hati.
Tawa Sehun membuatku mengadahkan kepala dan menatapnya lagi. Kuharap ini hanyalah sebuah lelucon belaka.
Namun, pria itu berhenti tertawa dan kembali memasang wajah datarnya. Kumohon... Siapa saja beritahu aku jika ini adalah kejutan April Mop...
"Aku senang kau datang."
Dia mengalihkan percakapan dan mengabaikan perkataanku sebelumnya. Aku menghela napasku.
"Sehun..." panggilku lirih.
Dia tersenyum menenangkan. "Sejujurnya,bukan itu yang ingin kukatakan padamu hari ini."
"Lalu apa?" Tanyaku putus asa. Aku sudah tidak sanggup lagi berkata-kata, keadaan Sehun sekarang saja sudah cukup membuatku down.
"Aku mencintaimu."
Singkat, padat, jelas dan yang terpenting bukanlah mimpi, ini nyata!!
Anehnya, jantungku jadi bekerja dua kali lipat dari biasanya, kuduga pipiku sudah merah seperti tomat.
Aku terdiam menatapnya. Terlalu terkejut dengan pernyataan Sehun. Karena tidak pernah kusangka sebelumnya jika seorang Oh Sehun akan menyatakan perasaanya padaku.
"Haeri..." Sehun menatapku dalam. Dalam sekali, hingga membuatku tidak sadar jika tangannya sudah berada pada lekukan leherku.
Aku mengerjap cepat.
"Mundur jika kau menolak perasaanku."
Mungkin jika keadaan Sehun sedang tidak buruk seperti sekarang, aku sudah melompat mundur dan memukulinya tanpa ampun. Istilahnya sih, dia cabul atau brengsek karena menyentuhku.
Namun faktanya aku terdiam,mataku malah balas menatap sorot tajam mata Sehun. Dia tersenyum padaku.
Leherku ditarik mendekat olehnya hingga dahi kami bersentuhan. Matanya terus menatapku dalam hingga membuatku terhanyut dibuatnya.
Sehun...
Aku...
Aku juga mencintaimu...
"Mundur..." bisiknya lirih.
Aku memejamkan mataku ketika nafasnya berhembus hangat di wajahku. Dengan tegas dan berani, kugelengkan kepalaku.
"Kalau aku tidak mau?"
Sehun mengerjapkan matanya, dia tersenyum setelahnya. Mungkin tersadar arti dari perkataanku.
Aku menerima perasaanya.
Wahai setan yang telah menempel padaku, janganlah pergi. Aku suka ketika tanganku mengalung pada leher Sehun, membuat pria itu terkejut tapi tersenyum setelahnya. Padahal aku bukanlah tipe wanita yang agresif:(
Aku memalingkan wajahku malu. "Jangan lihat aku seperti itu!"
"Jadi begini sifat aslimu..."
Hhh, kenapa menusuk sekali perkataanya itu? Aku merasa seperti jalang yang sedang merayu Oh Sehun. Dia berkata seolah-olah tidak tahu menahu soalku. Tapi nampaknya memang begitu sih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted | OSH - COMPLETE √
Fanfiction{COMPLETE STORY} "When the first love does not become true love" Cover by : @irish