Chapter 8

14 2 0
                                    

"Anak ibu hari ini cantik banget" puji ibu.

Ibu kagum sekali dengan penampilanku.

"Lebih cantik dari biasanya.Aku sampai pangling loh ngeliatin kamu." Kata Paul ikut memujiku.

"Hehehe...siapa dulu dong.Sally GTL.Sally Gitu Lohhh" kataku percaya diri dengan nyengir manis.

"Kamu juga hari ini tampan banget.Lebih tampan dari biasanya." Aku balas memuji Paul.

Paul tersenyum sambil menggaruk kepalanya.

"Yuk kita jalan.tante aku pergi dulu ya sama Sally" pamit Paul pada ibuku.

"Bu kita pergi dulu ya" aku ikut pamit pada ibuku.

"Ok deh.Take care and have fun ya" kata ibu.

---

-Paul-

Cafe Rainbow hari ini sangat ramai pengunjung.

Kami jadi agak kesulitan mencari tempat duduk.

Karena hampir semua tempat duduk sudah di tempati.

Dan...

Oh syukurlah...

Setelah kami naik ke lantai 2 ada 1 tempat duduk kosong.

Kami pun segera duduk dan memanggil pelayan untuk memesan makanan.

"Pesan 2 piring steak daging sapi dan 2 gelas es jeruk ya" kataku

"Ok"

kata pelayan sambil mencatat pesanan kami.

Kemudian dia pun berlalu dari situ. Aku pun memandangi Sally.

'Duh,aku koq jadi gugup gini ya? Gimana caranya aku nyatainnya ke Sally nieh?' kataku dalam hati.

'Ayo Paul.beranikah dirimu.kamu pasti bisa.Kapan lagi coba nembak Sally? Entar keburu keduluan sama yang lain.Kalaupun di tolak yaudah terima aja.Enggak apa-apa.Lagian mau gimana lagi coba? Yang penting kan udah usaha semaksimal mungkin pedekatein si Sally.' Kataku mencoba menyemangati diriku sendiri dalam hati.

"Ehm...Sally"

Aku memanggil Sally.

"Hmm...kenapa Paul?" Tanya Sally.

Aku pun meraih tangan Sally perlahan dan menggenggam tangannya.

"Sally,aku mau ngomong jujur sama kamu."

"Jujur? Jujur soal apa?"

"Ya Jujur kalau aku tuh sayang banget sama kamu dari pertama kali kita ketemu.Aku mau kamu jadi pacarku.Apa kamu mau jadi pacarku?"

Aku pun menyatakan perasaanku pada Sally.

Sally pun menundukkan kepalanya.

Dia menyembunyikan wajahnya yang memerah.

"Aku enggak bisa..."

"Yaudah deh enggak apa-apa." Kataku dengan cepat dan berusaha tersenyum menerima respons penolakan dari Sally walaupun di dalam hatiku begitu sedih mendengarnya.

"Yaelah.Paul! aku belum selesai ngomong tau eh udah main di potong-potong aja.Aku kan mau ngomong kalau aku enggak bisa nolak kamu.Aku juga sayang banget sama kamu." Kata Sally memasang wajah cemberut.

"Jadi...kamu nerima aku?" Tanyaku serius.

Sally mengangguk.

'Yes! Yes! Yesss!!!' Seruku dengan hati yang sangat senang ketika Sally menerima cintaku.

Hingga hampir semua pengunjung cafe melirik ke arahku namun aku tak perduli sama sekali.

Sedangkan Sally pun tertawa geli ketika melihat aku berseru seperti itu.

---

-Sally-

Tepat jam 9 malam,kami pun sampai di rumah.

Tentu dengan hati yang berbunga-bunga.

"Aku masuk dulu ya.Kamu mau mampir?" Tanyaku.

"Enggak.Makasih.Udah malam soalnya." Jawab Paul.

"Oh ok deh.Sampai jumpa lagi." Aku pun segera melangkahkan kakiku untuk masuk ke rumah.

"Tunggu"

Paul menahan tanganku agar aku berhenti melangkah.

Spontan aku pun membalikkan badan.

Dan...

Paul mencium keningku.

"Sampai jumpa lagi juga Sallyku tersayang" Kemudian dia pun melangkah masuk ke rumahnya.

Aku terbengong sesaat.

Kemudian aku pun tersenyum sendiri dengan hati yang semakin berbunga-bunga dan melanjutkan langkah kakiku untuk masuk ke rumahku.

-Paul-

"Ayah ibu aku pulang"

"Eh...Paul.Kamu sudah pulang toh?" Tanya ibu.

"Iya bu"

"Gimana? Gimana?" Tanya ayah dengan bersemangat.

"Gimana apanya yah?"

"Lah itu Paul.Kencanmu sama Sally?"

"Iya katanya kamu kan tadi pergi kencan sama Sally" ibu menimpali.

"Oh...itu toh.hehehe..." Aku menggaruk kepalaku sambil nyengir.

"Aku sama Sally sudah jadian,yah.bu. "

"Jadian? Maksudnya?" Tanya ibu bingung.

"Aduhhh...Ibuuu...Maksudnya Paul dia sama Sally udah pacaran gitu.gitu aja koq enggak ngudeng?!" Kata ayah.

"Oh gitu toh yah?" ibu menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Wahhh...Selamat ya Paul" kata ibu kemudian.

"Iya...Selamat ya Paul." Kata ayah.

"Makasih ayah...Makasih ibu" kataku sambil memeluk ayah dan ibuku.

"Tapi ingat loh Paul.Jangan karena pacaran nanti jadi malas belajar loh." Kata ibu memberikan nasehat padaku.

"Iya.Jangan gara-gara sudah jadian sama Sally kamu berubah jadi malas belajar ya." Tambah Ayah.

"Siap" kataku dengan semangat sambil memberi hormat kepada ayah dan ibuku.

---

-Aileen-

Apaaa???

Enggak salah denger nieh?

Si Paul udah jadian sama Sally?

Bersambung...

Aileen (√) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang