-still Sally-1 jam kemudian...
Kring... Kring...
Telpon rumahku berdering.
Aku pun segera mengangkat telponnya.
"Halo" ucapku.
"Halo Sally, Paul belum pulang juga loh. Aileen juga enggak ada di rumahnya. Apa mungkin mereka berdua ada di tempatmu sekarang? " tanya ibunya Paul ke aku.
"Tidak tante. Paul tidak di sini. Begitu juga dengan Aileen. Haduh... Berarti bener feelingku kalau Paul dalam kondisi yang tidak beres. Kalau begitu aku pergi mencari Paul dan juga Aileen dulu ya tante."
"Jangan sekarang Sally. Jangan. Ini sudah malam. Nanti kamu dalam bahaya. Kamu kan perempuan sayang."kata ibunya Paul dengan nada khawatir.
"Tante tenang saja. Kan aku bukan perempuan biasa. Kalau ada apa-apa Sally bisa atasin sendiri koq. Lagi pula ini menyangkut keselamatan Paul dan Aileen anak-anaknya tante. Jadi aku sebagai orang yang sangat menyayangi dan mencintai Paul... Aku harus melindungi Paul. Aku juga harus melindungi Aileen karena dia akan menjadi adik iparku nanti." kata Sally berusaha meyakinkan ibunya Paul.
"Ya ampun... Paul memang tidak salah memilih calon istri seperti kamu nak. Kamu memang anak yang baik hati,berjiwa lembut dan kuat. Tante senang sekali bisa punya calon menantu seperti kamu." puji ibunya Paul dengan tulus.
"Hehehe... Tante bisa saja. " kataku dengan muka memerah.
"Kalau begitu kamu hati-hati ya nak. Kalau ada apa-apa ataupun butuh bantuan segera telpon ke sini ya nak" pesan ibunya Paul.
"Iya tante. Makasih. Kalau begitu sudah dulu ya tante. Bye." Jawabku lalu menutup telpon.
Kecurigaanku terbukti!
Aku sekarang yakin 100% kalau Paul ada bersama dengan Aileen dan Paul diculik oleh Aileen.
Tidak salah lagi!
Aku harus segera mencari mereka sebelum semuanya terlambat!
---
-Author-
"ding ding ding"
Handphone milik Sally berbunyi.
Layar handphonenya tertulis 'Private Number'.
'siapa ini?' tanya Sally dalam hati.
Lalu Sally pun mengangkat handphonenya.
"Halo"
"Hai Sally. Aku yakin kau pasti sedang bingung dimana calon suamimu itu. Dia ada bersamaku. Datanglah ke sebuah rumah dengan alamat blok Y5 nomor 101 di daerah ZR secepatnya atau semuanya akan terlambat"
Kata perempuan itu.Lalu...
Belum sempat Sally menjawab perkataan perempuan itu...
"Tut... Tut.. Tut"
Bunyi telepon terputus.
"Itu pasti suara Aileen! " kata Sally.
-Sally-
"Wanita brengsek! Belum puaskah dia menghancurkan hidupku dulu? Dengan memisahkanku dari Bobby sewaktu dulu?" umpatku dengan kesal.
Kali ini aku telah kehabisan kesabaran pada Aileen.
Aku pun langsung saja menuju ke tempat yang ditujukan oleh wanita keparat itu.
Paul...
Tunggu aku disana sayang!
Aku pasti akan menyelamatkanmu dari wanita iblis yang bernama Aileen itu!
Walaupun mungkin pada akhirnya nanti aku harus merenggut nyawaku sendiri karena dirimu...
Tak apa Paul.
Aku rela.
Yang penting kamu selamat dan kamu terbebas dari wanita iblis bernama Aileen itu.
Karena aku benar-benar mencintaimu.
Bahkan aku sangat mencintaimu.
Bersambung...