Pas!

777 59 3
                                    

Ify dan Rio kini berdiri gugup (sebenarnya hanya Ify yang merasa gugup, tapi dia percaya kalau Rio yang berdiri santai di sampingnya itu sebenarnya gugup juga! Padahal juga gak) di atas podium. Mereka benar-benar tidak mempersiapkan apapun untuk mengajak teman-teman agar membantunya menjalani hukuman seminggu ke depan.

"Hai..." Sapa Ify canggung sambil melirik Rio disampingnya yang menurutnya tidak membantu sama sekali.

Rio membalas lirikan Ify dengan lirikan yang jika diterjemahkan artinya apaan-sih-lo.

Dan teman-teman di depannya hanya menatap aneh ke arah kedua orang ini

"Ehm, ehm" Pura-pura batuk menjadi persiapan Ify untuk melanjutkan kata-katanya "Jadi kita disini atau lebih tepatnya saya aja berniat untuk menunjukkan semangat cinta lingkungan!" Dia mengucapkan kata-katanya dengan semangat 45 yang langsung dihadiahi tatapan sadis Rio karena menganggapnya gak niat (sedangkan teman-teman di depan mereka beranggapan ini-cewek-sehat?).

"Apa apan sih lo, gue niat juga kali." Balas Rio tanpa memperdulikan teman-teman di depan.

Ify segera berbalik menghadap Rio, "Niat dari mana, hah? Lo cuman diem gak ngomong apa-apa." Kata Ify gak mau kalah.

"Ya, lo ngoceh mulu."

"Soalnya lo gak ngomong apa-apa."

"Mau ngomong apa, kita kudu punya strategi, oon!" Balas Rio emosi.

"Strategi biar mereka ikut bantuin kita ngejalanin hukuman ngempesin botol? Hah?" Ify akhirnya keceplosan yang membuat Rio melotot ke arahnya.

Dan teman-teman di depan akhirnya sadar maksud dan tujuan asli mereka, bantuin nyelesain hukuman.

Debo beserta semua yang ada dibawah podium menatap mereka berdua dengan melongo.

"Ehm, ehm." Batuk pura-pura Debo mengalihkan keduanya dari perdebatan gak jelas.

"Bego banget sih lo." Desis Rio pelan lalu berbalik menatap teman-temannya di depan.

"So, seperti yang diucapkan sama nona bawel di sebelah gue..." Pada bagian ini Rio melirik sadis ke arah Ify. "... kita dapet hukuman karena telat, yaitu ngajak kalian untuk bantuin kita ngempesin botol di daur ulang."

Rio menghela napas panjang, "Disini ada yang berminat bantuin kita?"

Rio memandang ke sekeliling dan tidak ada satupun yang angkat tangan, akhirnya ia melanjutkan ucapannya, "gak semua, kita cuman mau lima orang aja."

Tanpa Rio sadari bahwa itu sebenarnya semakin membuat teman-teman di depan mereka malas mengangkat tangan karena tanpa ada musyawarah untuk mufakat mereka menganggap biar-yang-lain-aja.

Ify segera mencari dimana keberadaan teman-teman sekamarnya dan menatap penuh harap kepada mereka.

😓😓😓

"Ify ngeliatin kita tuh." Kata Sivia balas menatap Ify. "Gak tega aku." Sivia langsung mengangkat tangannya.

"Atas nama pertemanan satu kamar nomor 12" lalu Agni menyusul kemudian.

Entah kenapa Sivia merasa heran dena disebelah Sivia yang menggantikan posisinya, Alvin, tiba-tiba ikut mengangkat tangan.

Dan terakhir Shilla (yang didalam hatinya ia menyesal karena kehilangan waktunya untuk menggosok tongkat berharganya).

👏👏👏

Masih kurang satu orang, kata Rio dalam hati.

Perlahan-lahan ada seorang murid baru laki-laki yang mengangkat tangannya, mengajukan diri namun anehnya dia tertidur. Eng... Salah dia tidak bisa dihitung mengajukan diri, ternyata usut punya usut, laki-laki disamping laki-laki itu yang mengangkat lengan kanannya sambil nyengir, "Namanya Cakka."

😴😴😴

Setelah mengembalikan Rio dan Ify ke dalam kawanan murid baru, Angel segera melanjutkan Acara selanjutnya yang sempat terpotong. Sempat terjadi perdebatan saat Cakka bangun dan menolak untuk ikut dalan tim.

"Saya kan gak angkat tangan atas keinginan saya!" Tolaknya sekeras keras.

Patton, laki laki yang usil mengangkat tangannya terkikik geli. Debo ikut berbicara untuk menengahi.

"Kamu ikut tim ini, daripada kamu saya hukum sendirian masalahnya kamu tidur di saat kegiatan berlangsung"

Cakka langsung mengendus keras.

Sekarang tim untuk mejalankan hukuman sudah pas!

Angel segera mengambil alih kegiatan ini, "Sudah selesai? Okee, tadi sudah saya kasih list barang yang wajib kalian bawa ya! Ingat! Wajib!" Tegasnya di akhir, tapi tetap tersenyum ramah.

"Apaan? Gue baru ikut nih." Tanya Ify sambil menatap Agni.

"Udah dicatet Siput." Jawab Agni enteng.

"Oke!" Balas Ify mantap.

Kembali ke depan, Angel membuka lembaran di tangannya, lalu menghadap lagi kepada murid baru. "Nah, sekarang pembagian kelompok! Karena jumlah angkatan tahun ini adalah 40 orang, maka dibagi jadi 8 kelompok, tiap kelompok isinya 5 orang, 1 senior pendamping."

Setelah memastikan adik-adik kelasnya ini paham, ia melanjutkan, "Kelompok yang disebut nanti maju kedepan lalu dipimpin SP masing masing."

"Kelompok 1! ...."

Belum ada anak dari kamar nomor 12 yang disebut.

"Kelompok 2! Mario Haize!..."

"Semoga gak ada gue." Kata Ify dalam hati.

"... Ify Alisa!"

"Kampreto!" Batin Ify kesal. Agni tertawa menatap ekspresi Ify yang melotot.

Saat maju kedepan, Ify menyipit menatap Rio. Kelompok 2 mendapat SP yaitu Debo, yang segera menyuruh mereka berkumpul di pojok GOR.

"Kelompok 3! Alvin Fadhila!..."

Alvin segera bergerak kedepan dengan tidak lupa mengucapkan "permisi" kepada Sivia karena belum lupa kritikan yang Sivia lontarkan sebelumnya.

"Ashilla Fudi!" Shilla segera bangkit sambil bergumam, ("anggep aja kelompok 3 itu asrama gryffindor").

Agni pura-pura tidak mendengar perkataan Shilla itu.

"Sivia Aim!" Sivia maju, tinggal Agni sendiri.

"Enak banget sekelompok." Gumam Agni.

Ternyata SP kelompok ini adalah Gabriel yang disambut pekikan girang Shilla pelan.

"Kelompok 4!..." Masih belum ada nama Agni, tapi Patton masuk kelompok ini.

"Kelompok 5! Cakkanur!" Cakka segera maju.

"Agni Bungah!"

"Akhirnya..."

👊👊👊

Note :
Berapa hari ya gak update? :') maafkan, aku kemaren namatin 3 buku hunger games. Maklum baru sempat baca novel itu wkwk.

Hellowollem
29 Juli 2017

[ONHOLD] Cerita Kamar Nomor 12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang