CakKANUR

811 60 4
                                    

"Oke, karena kita sekarang tim. Saya mau kita kenal masing-masing, karena kedepannya. Saya Sion, senior pemandu kelompok 5." Kata Sion memandang kelima juniornya ini, dan tatapannya berhenti pada Cakka yang sibuk membenarkan model rambut spike-nya.

"Zevana, Surabaya." Tambah cewek disebelah Sion yang tersenyum ramah.

"Ray, Bandung." Kata cowok berambut cepak sambil nyengir santai.

"Ozy, Bandung punya." Timpal cowok disebelah Ray, mereka saling ber-hi-five

"Agni, lahir di Jogjakarta, besar di Jakarta." Lanjut Agni yang disambut tatapan semangat Cakka yang masih dalam posisi membenarkan rambut ala-ala-nya.

"Gue juga Jogja lo." Ujarnya semangat tampa merubah posisi tangan di rambutnya.

"Rambut lo gak bakalbkemana-mana" Ungkap Sion sambil menatap jengah Cakka. "Kenalin nama cepetan." Lanjutnya pada Cakka.

"Cakkanur, saking Jogja (dari Jogja)" Kata Cakka sambil nyengir lebar.

Kelima orang didepannya tertawa kecil, tapi tawa Ray dan Ozy bukan kecil lagi, tawa lebar.

"Kenapa?" Tanya Cakka bingung.

Bukan menjawab, justru kelimanya meneruskan tawanya. Cakka merengut.

"Nama lo siapa? Cakkanur? Itu disambung?" Tanya Sion yang akhirnya bisa mengendalikan tawanya.

"Yaiyala." Jawab Cakka sebal, seolah olah pertanyaan Sion itu aneh.

"Ngomongnya elo tuh lucu... Gue kira logat, ternyata emang nama lo begitu." Timpal Ozy sambil tertawa kecil.

"Emangnya kenapa?" Tanya Cakka tambah bingung.

"Lo ngomongnya neken banget di belakangnya apalagi bagian R, jadi kayak CakKANURR." Timpal Ray.

Meledaklah tawa kelimanya lagi, sedangkan Cakka yang sudah menyadari ikut tertawa kecil.

"Panggil 'Kka' aja ya, everyone. Soalnya kalo lo manggil 'Cak' berasa manggil cicak" Ujar Cakka.

Kelima lainnya masih tertawa kecil namun tetap menangguk usil.

"Elah, bangus amat. Cak Nur aja!" Ceplos Agni yang disambut anggukan setuju oleh yang lain dan pelototan tidak terima dari Cakka.

Dan dengan inilah nama bagus Cakka berubah menjadi Cak Nur.

😯😯😯

Di sisi lainnya...

"Sekarang, kita udah kenal masing masing ya. Terus, ayo kita tentuin nama timnya." Kata Gabriel sambil memutar-mutar bolpoint di tangannya.

"GA?" Ceplos Shilla sambil menatap Gabriel penuh puja.

"Artinya?" Tanya Sivia yang satu kelompok dengan Shilla.

Gabriel menatap Shilla dengan khawatir.

"Kan kalo di Harry Potter ada Dumbledore's Army. Kalo kita Gabriel's Army." Jawab Shilla semangat.

Kelima orang di depannya langsung melengos, menyesal mendengarkan celotehan Shilla, dan kekhawatiran Gabriel terjawab sudah.

"Zona Aman?" Saran Alvin yang daritadi memperhatikan dengan diam.

Kelima lainnya ganti menggeleng. Zahra berkomentar, "Ini mah bukan tim yang aman." dan semuanya sepakat.

Berdebatan nama terus bergulir, dan semakin menjadi-jadi saat masukan-masukan yang ajaib masuk, Gabriel selaku senior pendamping mulai sebal. Ditambah celetukan Shilla yang -menurutnya- menambah kekacauan, seperti 'gimana kalo namanya kelompoknya tim quidditch kan keren' dan lainnya.

Dan karena mengalami kebuntuan yang sangat parah, saat Gabriel ijin ke kamar kecil. Shilla memperdaya keempat kawannya untuk setuju jika nama kelompok mereka adalah Gabriel's Army.

"Ini namanya keren! Selain ngangkat nama tim kita, kita juga ngangkat nama Kak Gabriel!" ujar Shilla dengan muka serius.

Karena penasaran, keempat lainnya mulai memusatkan perhatian kepada Shilla. Dan yang pertama kali berkomentar adalah Sivia.

"Ngapain kita ngangkat nama Kak Gabriel?" tanya Sivia.

"Gue denger, Kak Gabriel itu suka gugup dan gak punya banyak temen." Kata Shilla meyakinkan, padahal ini jelas-jelas kebohongan publik, karena Gabriel adalah salah satu cowok SMA Cempaka yang ada dalam jajaran cowok keren.

"Masa, sih?" Tanya Goldi yang dari awal berperan kritis dalam kelompok ini.

"Lo kok gak percaya gitu sih," Kata Shilla pura-pura tersinggung, pasalnya Zahra, Alvin, dan Sivia mulai termakan ocehan Shilla, jadi dia tidak akan biarkan manusia bernama Goldi ini menggagalkan rencananya.

"Kak Gabriel jelas-"

"Ck, udahlah" Potong Shilla lalu terus mengeluarkan serangan, "jadi, kalo kita bisa jadiin nama kelompok kita itu, Kak Gabriel pasti lebih dikenal. Gimana?".

Sivia, yang polos nan baik langsung menyetujui ini, sedangkan Zahra dan Alvin butuh beberapa waktu untuk berpikir sebelum akhirnya ikut mengangguk tanda setuju. Goldi melotot lalu terkulai pasrah, mengingat dia kalah suara, 4 lawan 1.

Shilla tersenyum puas.

Sekembalinya Gabriel, dia langsung melotot mendengar bahwa mereka sepakat nama kelompok ini adalah Gabriel's Army.

"Ya, jangan bego." Omel Gabriel mengeluarkan sumpah serapah. Karena dia bisa jadi bulan-bulanan anak OSIS nantinya jika namanya benar-benar dijadikan nama kelompok.

"Gabisa, kak. Kita udah setuju." Balas Shilla sambil tersenyum manis, namun dalam hati tertawa bahagia.

"Kerjaan lo ya?" tuduh Gabriel kepada Shilla.

"Enggak kok, Kak. Ini kesepakatan bersama. Iya kan?" Balas Shilla yang disambut anggukan oleh kelompoknya, termasuk Goldi yang pasrah. Gabriel hanya bisa melongo.

⚡⚡⚡

Ify menatap sebal ke arah Rio yang balas menatapnya sinis. Setelah mereka memutuskan nama kelompok ("Wanna One") yang dalam pengambilan keputusannya selain diwarnai perdebatan antar anggota kelompok, juga ada perdebatan yang saling menjatuhkan antara Ify dan Rio yang semakin memperkeruh suasana. Seperti,

"Pelan dikit kek kalo ngomong." omel Rio pada Ify yang berkata dengan cukup keras.

Ify mendelik sinis ke arah Rio.

Kadang, Rio yang menang.

"Jelek amat sih saran lo." kata Ify sambil tertawa mengejek.

"Daripada lo, jeleknya di muka." Balas Rio dengan muka menyebalkan.

Ify merengut.

Kadang, Ify yang menang..

"Tulisan lo pake sandi kotak ya? Gitu amat" tanya Rio mengejek Ify.

Ify menatap jengkel Rio lalu melihat tulisan tangan Rio sambil berkata sambil tertawa sinis "Gimana kalo lo nulis pake mulut aja, soalnya lo kalo ngomong kan  tajem tuh kayak pensil jadi tulisan lo gak kayak sandi rumput tuh" Balas Ify sinis.

😅😅😅

NOTE :

Tadi kepencet publish hehe.. Ini yang bener yapss.
Ada yang perhatiin, nama kelompok Ify, Wanna One, nanti kalo mereka bubar jadi Wanna Cry :')
Semua yang ada disini fiksi semata ya! Gak ada unsur untuk menyinggung atau apapun itu.

Hellowollem,
Surabaya, 1 Agustus 2017

[ONHOLD] Cerita Kamar Nomor 12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang