22. Mati Bersama

66 22 36
                                    

Keramaian dari cafe Eat & Eat itu tidak usah diragukan lagi. Nuansa tumblr-tumblr ala anak muda kekinian dan musik yang mengalun romantis. Walaupun makanan-makanan yang ada disana harganya selangit, tapi tetap saja menjadi tempat tongkrongan favorit anak-muda-pemburu-wifi.

Olivia, Kezya, dan Metta sekarang sedang berada di tengah-tengah cafe tersebut. Valencia tidak ikut karena ada acara makan keluarga di rumahnya. Mila juga tidak ikut karena beralasan malas gerak alias mager. Sedangkan Aleah, dia sedang belajar di rumah Aldo.

"Ini kepiting seuprit gini, tapi harganya kayak beli se-ton." Olivia menusuk-nusuk potongan kepiting yang tinggal dikit.

"Yah, namanya kita coba-coba makan disini. Penasaran aja gue, gimana sih cafe yang lagi ngehits banget di instagram?"

Kezya melengos. "Harusnya, lo cek dulu harga—eh tunggu! Itu Evika, woi! Iya, iya bener."

Olivia dan Metta mengikuti arah pandang Kezya ke belakang mereka. Ternyata benar, itu Evika dan para budaknya. Kebetulan atau apa, mereka bertiga tetap tidak suka dengan kehadiran Evika disini. Apalagi setelah kejadian Aleah yang disiramnya itu.

"Ngapain tuh si RATU ada disini?!" Jelas sekali, Metta sengaja menaikkan volume suaranya.

"Paling pengen labrak orang lagi.." Sindir Kezya.

Sayangnya, Evika dan teman-temannya tidak mendengar kata-kata Kezya dan Metta. Ia sibuk tertawa dan mengobrol cantik dengan ketiga temannya.

Olivia melirik Evika. "Ah, udahlah. Dia juga nggak denger."

Setelah Metta, Olivia, dan Kezya berhenti melihat Evika, suasananya masih normal. Tidak ada pekikan yang memekakan telinga, tidak ada yang bergeming, dan tidak ada yang shock. Lalu, lima menit kemudian, kejadian yang terjadi malah sebaliknya.

Olivia, Metta, Kezya, dan pengunjung-pengunjung lain disana menatap kaget peristiwa itu. Tubuhnya terbujur kaku di lantai, kedua matanya terbuka kosong, mulutnya menganga lebar, dan sebagian rambut panjang hitamnya menutupi wajah cantiknya.

Evika meninggal.

Meninggalkan ketiga temannya yang langsung menangis tersedu-sedu. Semua orang kebingungan. Tidak mungkin gadis semuda ini bisa mengalami serangan jantung mendadak? Lalu, kenapa ia bisa mati tiba-tiba?

"E..Evika."

Dan, Bu Molekhet datang menerobos kerumunan orang dan membantu jenazah Evika sambil berteriak minta tolong...

*******

"Ish, gimana sih, lo? Kan, ini kayak tadi rumusnya."

Aleah berdecak kesal ketika Aldo masih saja salah mengerjakan latihan soal yang diberinya lima menit yang lalu. Ia sudah mengajari Aldo selama satu jam penuh, tapi Aldo belum bisa mencerna betul-betul apa yang dipelajarinya.

"Aah, otak gue dangkal banget, gila!" Aldo mengerang frustasi.

Aleah meledek, "Makanya rajin belajar, kek gue nih."

"Iya deh, tau yang pinter, mah."

Aleah terkekeh geli. Beberapa hari ini, mood-nya sedang bagus. Entah kenapa. Ia gampang tertawa walaupun itu tidak lucu dan ia suka  senyum-senyum gak jelas ke semua orang yang dilaluinya. Gila, kata temannya.

Devil Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang