【1】Alona Senior High School

528 162 265
                                    

Sudah lewat dua bulan lamanya, semenjak aku duduk di bangku kelas 2 SMA, aku menjadi anggota kelas 2-3, kelas yang berisi orang-orang tenar di sekolah.

Di sekolah ini, cuaca bisa berubah sewaktu-waktu. Di mana lagi kalau bukan di Alona Senior High School. Sekolah yang menampung bakat-bakat bermultitalenta.

Mereka semua mempunyai talenta yang unik, seperti bakat menari, menyanyi, olahraga. Ah, kalau bakatku belum tahu pastinya sih, tapi setidaknya aku bisa bela diri.

Teman-teman biasa memanggilku dengan nama, Vella. Dulu namaku hanya "Vella" saja, atau bisa dibilang aku tak punya nama belakang. Namun, sekarang aku mempunyai nama belakang sekaligus nama keluarga baruku yaitu, "Vella Chriselda Genevieve".

Aku diadopsi oleh keluarga yang sederhana dan ramah. Saat aku masih kecil, kadang tetangga sekitar rumahku ada yang melihatku dengan tatapan yang sedih, seperti ada yang bilang bahwa aku tak diinginkan orangtua kandungku atau aku adalah anak yang bermasalah.

Tapi, tatapan seperti itu tak berlaku di keluarga baruku. Keluarga Tuan Genevieve.

🎑🎑🎑

Tuan Genevieve adalah, orang yang sangat mulia, ramah dan bijaksana. Ia dan istrinya bahkan memperlakukan diriku sama seperti anaknya sendiri.

Mereka menjadikan hari di mana aku ditemukan di sebuah taman yang banyak ditumbuhi berbagai bunga lebih tepatnya, di sebuah taman labirin. Sebagai hari ulang tahunku.

Mereka mengadopsiku karena, mereka menginginkan seorang putri yang nantinya akan menghibur dan menyejukkan hati mereka di hari tua nanti. Selain itu, mereka menemukanku karena suara isak tangisku yang sangat kencang.

Kata orang tua tiriku, dulu saat aku ditemukan, wajahku bersinar seperti memancarkan suatu keinginan yang kuat. Karena itulah mereka menambahkan nama, "Chriselda" yang berarti, "Kuat".

Mungkin mereka ingin, harapan dan tekadku kuat sehingga, mampu memancarkan semangat bagi orang-orang di sekitarku.

Keluargaku yang sederhana ini, beranggotakan kedua orang tua tiriku, seorang kakak dan adik laki-laki.

Papahku bernama, Alonso Genevieve dan mamaku bernama, Stella Genevieve. Kakak laki-lakiku bernama Maximilianus Genevieve, biasa dipanggil Kak Max dan adik laki-lakiku bernama, Petra Genevieve.

Kedua orangtua tiriku atau kedua orangtuaku sebut saja begitu. Mereka mendaftarkanku ke Alona Senior High School untuk mengembangkan bakat terpendamku yang mungkin belum menunjukkan gejala-gejalanya walaupun, mereka tahu aku bisa seni bela diri.

"Kamu memang membutuhkan seni bela diri agar terhindar dari ancaman orang-orang di sekitar, tetapi jangan mengandalkan kekuatan fisikmu saja. Sesekali kembangkanlah kekuatan psikismu," jelas kedua orangtuaku saat dulu mendaftarkan penerimaan peserta didik baru.

"Tapi, bakal membosankan jika kegiatannya belajar di dalam kelas terus dong," keluhku sambil memanyunkan bibirku.

"Heh! Kalau orangtua ngomong nurut dong! Kegiatan belajarnya dijamin seru kok! Jangan banyak ngeluh, gitu aja ngambek!" celoteh kakakku yang bernama, Max. Kakakku ini paling senang mencubit pipiku sampai melar seperti sekarang ini.

"Kak! Bisa nggak sih, nggak menjadi pusat perhatian? Kau hanya mempermalukanku saja, kalau seperti ini terus," aku melipat kedua tanganku sambil memelotinya. Gara-gara kakakku ini, aku jadi dilihat oleh semua orang.

Jadi, pusat perhatian itu nggak enak! Tapi, bukannya minta maaf, Kak Max malah semakin menjadi-jadi. Iya, dia ngetawain aku.

Dasar kakak resek! Geli banget pokoknya kalau mengingat kejadian waktu itu.

Once In A Blue MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang