【10】Mizutsuki

82 23 6
                                    

Moses POV

"Aku menyukaimu baik sedih maupun senang. Karena setiap ekspresi yang kau tunjukkan kepadaku, membuatku menyadari kaulah yang paling berharga," pekikku sambil melingkarkan tanganku di pinggang Vella dan lagi-lagi Vella tersipu malu lalu, marah-marah kepadaku.

🎑🎑🎑

Aku berjalan bersama dengan teman-temanku ke arah sumber air di bawah kuil ini. Sesekali aku menengok ke belakang.

"Hei, jangan sampai kalian terpisah di sini, ya. Karena, sekalinya kalian terpisah susah untuk menemukannya lagi," peringatanku sudah cukup jelas kan? Semoga saja mereka selalu bersama. Saat aku melihat ke arah Vella, aku terlalu asyik menatapnya hingga, kedua mata kami bertemu.

"A--Apa? Kau lihat apa?" tanyanya dengan malu-malu.

"Aku sedang melihat wajahmu. Aku takut kau akan menghilang lagi. Jadi, tolong jangan lepaskan!" pekikku dengan menggandeng tangan Vella erat-erat. Ya, wajarlah sebagai seorang pria melindungi wanita yang menarik perhatiannya. Terlebih, perhatian khusus kepada Tuan Puteri yang begitu keras kepala.

"He... Hei! Kenapa tiba-tiba kau jadi seperti ini?" tanya Vella memalingkan wajahnya.

"Kira-kira kenapa, ya?" aku tersenyum lebar ke arahnya yang membuat wajahnya merah sekali.

Menggemaskan sekali! pikirku.

Lalu, kami melanjutkan perjalanan kami menuju tempat yang banyak terdapat air. Di tempat ini, banyak makhluk yang akan ditemui Vella dan makhluk di dalam air ini tak akan mengganggu Vella, karena sifat mereka yang tak ingin berurusan dengan masalah makhluk lain.

Jalan bebatuan yang licin dan berlumut telah kami lewati, pertanda bahwa sebentar lagi kami akan sampai. Di tengah perjalanan, kami mendengar makhluk yang bernyanyi dengan nada yang aneh di belakang air terjun.

Tuan, saya merasakan kehadiran makhluk yang berasal dari air terjun di belakang.

"Iya. Aku juga mendengar jelas suaranya. Ayo kita hampiri asal suara tersebut," jawabku singkat. Lalu, mereka mengikuti arahku berlari.

🎑🎑🎑

Hingga, sampailah kami di belakang air terjun yang mana merupakan pintu menuju ke dunia air.

Tuan Moses. Biarkan aku yang melihatnya dari atas udara sekaligus, aku berpatroli di udara untuk memeriksa keadaan sekitar dunia air.」kata Pinky. Aku mengangguk pelan lalu, dia pergi meninggalkan kami bertiga dengan mengepakkan sayapnya ke udara.

"Vella, tetaplah berada di belakangku. Aku pasti akan melindungimu," ucapku dengan menggenggam erat tangannya.

"Terserah kau sajalah," jawabnya tak peduli.

🎑🎑🎑

Tuan Moses, makhluk yang kau tanyakan tadi berwujud anak kecil dengan wajah menyerupai kakek-kakek. Itu yang kulihat dari atas sini.」kata Pinky dengan menunjuk ke bawah.

"Haruskah aku mencuci kacang Azuki milikku atau aku harus menculik seseorang untuk kumakan? Shoki-shoki~"

Tuk... tuk... tuk...

Once In A Blue MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang