【15】Hutan Genangan Air

23 6 0
                                    

"TIDAKKK!!! VELLA! VELLA!"  teriak Moses dengan wajah yang pucat.

🎑🎑🎑

Woosh~

Tiba-tiba, turun salju dari langit dan memadamkan api besar yang menyala seperti tadi. Anehnya, saat Vella melihat sewaktu api menyala sangat besar ada sosok makhluk berperawakan raksasa yang siap untuk menghampirinya.  Namun, kini sosok makhluk tersebut berjalan kembali ke asalnya dan terdengar suara kepakan sayap membumbung tinggi.

"Vella, cepat sembunyi sekarang juga. Kau takkan pernah tahu kapan saatnya ajal menyambutmu," ucap Moses dengan tatapan yang dingin sedangkan, Vella hanya duduk lemas terdiam dengan pandangan yang kosong.

Beruntung aku datang tepat pada waktunya. Maaf atas keterlambatanku, Tuan Puteri Vella dan Tuan Moses. Kemarin kami melihat situasi sekitar hutan ini.』jelas Nana dengan memasukkan botol kecil berisi cairan ramuan ajaibnya.

"Apa maksud dari perkataanmu, Nana? Kita dalam bahaya begitu?!" Moses mulai panik dan berjalan mondar-mandir seperti orang bingung.

Tuan Moses, Percayalah! Situasi kita saat ini benar-benar gawat! Seharusnya kita bisa mencegah dan menyelesaikan masalah tempo hari. Karena kebangkitan satu dewa dari dunia lain, mempengaruhi keseimbangan dunia lain ini–』ucapan Nana barusan hanya memperparah situasi.
"

Nana, sudah cukup. Biarkan aku menenangkan hqti Tuan Puteri dulu. Kita jangan bertindak gegabah di dalam hutan ini. Ya, Hutan Genangan Air. Aku yakin, Tuan Puteri Vella pasti telah melihat cerminan sosoknya yang lain," ujar Pinky. Pinky lalu, berjalan mendekati Tuan Puteri Vella untuk menyentuh dahinya dan berbalik arah berjalan cepat menghampiri Moses.

"Kau, ikut aku sekarang juga!" ketus Pinky yang melototinya.

🎑🎑🎑

"Kau bilang kau akan melindunginya! Tapi, apa? Begini saja kau tidak bisa! Jangan ngaku sok jadi pahlawan, deh!" seru Pinky dari kejauhan.

Brukkk!

Moses terdorong jatuh sampai punggungnya terluka lagi karena membentur bebatuan yang tajam. "Hei, mengapa kau terus menyalahkanku? Kami hanya ingin kau menemukan keberadaan kami!" tukas Moses lalu, memberikan pukulan ke pipi Pinky.

"Kau dasar bocah! Mengesalkan sekali. Mengapa Tuan Puteri mau bekerja dengan partner sepertimu!" Mendengar perkataan tersebut Moses memukul dari bawah langsung ke atas kali ini Moses mengincar dagu Pinky. Dari mulut Pinky, keluar darah dan membuatnya tak terkendali.

Bag... Bug...!!!

Mereka saling bergulat hingga akhirnya, Nana menghampiri mereka dengan menggunakan mantera sihirnya. Karena, tak bisa dipungkiri kalau saja Nana tak segera datang untuk melerai mereka akan terus melakukannya tanpa henti.

Wahai, kau makhluk yang kesepian jauh di lubuk hati sana. Satukanlah mereka dengan kuasamu. Agar mereka merasa jera! Datanglah Icicle!❞

Setelah Nana merapalkan mantera tersebut, muncullah tetesan air yang beku. Saat tetesan air itu menyentuh mereka–Moses dan Pinky–tetesan air itu langsung membeku. Hingga akhirnya keduanya membeku dan terperangkap di dalam tetesan air yang beku tersebut.

Once In A Blue MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang