Pemicu Anestesi

207 5 0
                                    

Entah sudah berapa cangkir kopi yang aku habiskan hanya untuk menunda kesedihan.
Tak terhitung lagi berapa batang rokok yang aku bakar dengan api kecemburuan.
Ya, ada semacam sakit yang tak berdarah, ada jutaan luka yang terjerembab dalam hampa.
Ketika fase seperti ini, aku lebih senang mentertawakan keadaan sambil mengutuk diri sendiri karena pernah bodoh mencintai seseorang tanpa balas peduli.
Semua rasa mati tak tersisa.
Tubuh membiru berselimut lara, nelangsa.
Semoga masih bisa bahagia.

Elegi Patah HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang