Jatuh Cinta

433 10 1
                                    

(Marsha part)

"Sayangg...." gue kaya denger suara cewe. Dan disitu udah ada cewe bergelayut manja sama Iqbaal. Pasti cewe itu tadi yang manggil sayang

"Pacar lo baal?" Iqbaal diem. Sementara cewe itu masih menggelayuti lengan Iqbaal dan kepalanya diletakkan di bahu Iqbaal

"Ini siapa baal?"

"Oh ee.. ini Marsha, adeknya temenku. Sha, ini steffi. Dia...pacar gue" steffi tersenyum manis sambil mengulurkan tangannya

"Steffi"

"Marsha. Ohya, gue balik kesana ya, ntar abang nyariin. Duluan ya Baal, Steff" gue berjalan menjauhi mereka. Entah apa yang merasuki hati gue, melihat mereka berdua, rasanya sakit.

Kenapa ya, gue ngerasa sedih pas tau Iqbaal udah punya pacar. Cantik lagi. Hh... kayaknya gue udah mulai suka sama dia.. EH MIKIR APA SIH SHAA-_-

"Lo kenapa dek? Ngelamun mulu" gue kaget dengan tepukan bang Kiki di depan mata gue

"Gak kok bang. Gak papa" gue tersenyum tipis

"Yakin?"

"Iya ih abang bawel. Udah ah yuk pulang, capek nih" ajakan gue rupanya ga digubris sama bang Kiki yang masih asik menyantap dessert special nya. Huh dasar!

"Bangg!!!! Pulang ayoooo ih"

"Hhh iya iya. Manja" setdah...

(Iqbaal part)

Shit. Gue kenapa kepikiran Marsha terus ya? Gue liat tadi di matanya ada rasa kecewa pas gue kenalin Steffi ke dia.

'Drrtt..drtt'

"Sial siapa sih ganggu ganggu?!?" dengan kasar gue ambil hp gue yang tergeletak di meja belajar didepan kasur.

Bastian Calling.

"Halo ada apa sih bas?" di sebrang telepon, gue denger kaya ada suara berisik

"Gue kerumah lo ya"

"Tumben amat, kenapa?"

'tut..tut..tut'

"Yeelah dimatiin lagi. Dasar batak" gue ngelempar hp ke sembarang tempat lalu keluar menuju dapur

'Tok..tok'

"Iya iya" pasti Bastian.

"Halo bro" gue sama dia tos dan pelukan ala sohib lama(?)

"Tumben Bas lo kesini ada apa?" dia masih mematung berdiri didepan pintu

"Gue ga disuruh masuk dulu nih?" gue terkekeh lalu membuka pintu lebar mempersilakan Bastian masuk

"Gue mau cerita" muka Bastian berubah jadi sedih gitu. Kaya ada sebuah masalah yang berat dan dia ga mampu buat atasin itu sendiri

"Cerita aja"

"Gue disuruh bokap pindah ke London buat ngurus bisnis property sama perusahaan dia disana. Dan gue sama Nesya harus putus... gara gara bokap. Gue bingung Baal, harus bilang apa ke dia, gue sayang bgt sama dia" berat juga buat ninggalin orang yang bener bener kita sayangi buat pergi ke tempat yang jauh dan takkan kembali. It's hurt.

"Ya, lo emg harus jujur sob. Percuma kalo lo ga jujur, semua pasti akan terungkap" Bastian tersenyum lalu menepuk pundak gue pelan

"Thanks sob"

"Oya Bas, kalo misalnya, ada orang pacaran, eh tiba tiba setelah beberapa tahun pacaran, si cowo udah ga syg sama pacarnya, malah syg sama orang lain. Menurut lo itu salah ga?"

"Hm.. ga salah sih Baal. Cinta kan ga bisa dipaksa mau sama siapa dan mau kapan datangnya. Cinta itu tumbuh seiring dengan waktu&perasaan lo. Btw, siapa itu?" gue cuma nyengir. Bastian ketawa terbahak bahak sambil sesekali nunjuk gue

"Lo udah ga sayang sama Steffi? Gila lo! Cewe se cantik dia lo udah ga sayang? Buat gue aja bro" gue menonjok lengannya

"Lo tuh mulai deh. Jangan diliat dari cantiknya doang dong! Inner beauty man! Dasar playboy batak" dia mengernyit lalu kita tertawa bersama. Ya, kesimpulannya, gue udah suka sama Marsha. Walau bisa dibilang cuma cinta monyet.

(Author part)

Sudah 3bulan belakangan ini Marsha&Iqbaal dekat. Mereka saling berbagi cerita, jalan bersama. Namun, dengan status 'teman' tak lebih. Steffi pun masih percaya pada Iqbaal bahwa dia masih sangat mencintai Steffi, sehingga tak khawatir jika cowo tampan itu jalan dengan Marsha. Tapi, jika hati yang berkata, apa yang harus dilakukan?

"Sha, besok nonton yuk?" dengan cool, Aldi berjalan mensejajari langkah Marsha yang sedang asik memainkan gadget di lorong sekolah

"Hah? Nonton? Aduh Di, maaf ya bukannya gamau, cuma besok gue ada janji sama bang Kiki. Sorry ya. Lain waktu ok?" Marsha tersenyum manis lalu berlari menuju Neta yang tengah melambaikan tangan padanya meninggalkan Aldi yang berdiri mematung melihat Marsha yang hilang dibalik pintu. Rasa kecewa menyeruak di dalam hati Aldi. Sesak, sakit, cemburu, ia rasakan dalam satu waktu. Very hurt for sure..

Aldi duduk terdiam di taman. Dia sangat mencintai Marsha sejak mereka masuk ke sekolah ini. Cinta pandang pertama..

"Heh, bengong aja" Aldi dikejutkan oleh kedatangan Neta, sahabat karib Marsha

"Lo ngagetin aja Net"

"Kenapa? Ditolak lagi sama Marsha?" Aldi hanya mengangguk lemah. Neta terkekeh pelan

"Sabar ya bro. Masih banyak kesempatan buat dapetin Marsha kok:) Cuma, ya lo harus usaha ekstra" Aldi tertegun

"Maksud lo?"

"Saingan lo itu... Temen SMP lo sendiri.." Neta tersenyum misterius, membuat Aldi membulatkan mata coklatnya yang tertutup kacamata ber frame hitam itu

"Siapa dia?"

"Dia itu..." ....

maaf jelek yaa hehehehe. Ditunggu vote+comment nyaa thankyouu;)

One and only, you.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang