3

857 101 2
                                    


Mencoba Bertahan

FanFiction yang terinspirasi dari Novel 2 Moons (เดือนเกี้ยวเดือน) oleh Chiffon_Cake. Ditulis oleh Genthonk Genthink. Seandainya saya harus menuliskan Novel ini dengan daya imajinasi saya, maka inilah hasilnya. . . SELAMAT MENIKMATI, SEMOGA BERKENAN. . .


BEAM POV

Hari ini adalah hari terakhir Ujian, setelah ini kami akan bebas selama 2 bulan sebelum akhirnya harus memulai hari baru sebagai siswa SMA. 15 tahun bukanlah usia yang masih bisa dikatakan sebagai anak kecil, namun belum cukup untuk dikatakan dewasa. Kami masih remaja dengan tingkat kedewasaan yang masih kurang.

Aku masih belum memberitahu Ai'Pha tentang N'Wayo ini, aku masih membutuhkan sedikit waktu lagi untuk meyakinkan diriku bahwa N'Wayo adalah orang yang sedang menjadi pusat perhatian sahabatku Ai'Pha. Karena akupun masih belum bisa menerima kenyataan bahwa sahabatku mencintai sesama jenis, walaupun sebenarnya hal ini cukup bagus untukku.

Ketika para Fans Ai'Pha mengetahui bahwa dia tidak tertarik dengan payudara mereka, mungkin mereka akan melirikku karena bisa dibilang ketampananku sebanding dengan Ai'Pha.

'Ha Ha Ha.' Memikirkannya saja membuatku tertawa didalam hati.

Tentu saja itu tidak serius akan kulakukan, aku bukanlah sahabat yang akan menghianati sahabatnya yang lain.

"ANJING!" Ai'Kit tiba tiba duduk disampingku dengan marah.

"Kenapa kamu?" Tanyaku penasaran, meletakkan bolpoin dan melihat kearahnya.

"Tadi aku liat N'Wayo. . ." Katanya masih dengan hembusan napas penuh kemarahan. "Waktu mau kudekati, satpamnya muncul. Bikin kesel aja tuh orang."

"Satpam? Nong itu bawa satpam ke sekolah?" Tanyaku heran.

Dia memang kaya, tapi apa gunanya dia membawa satpam ke sekolah?

"Itu temennya yang tinggi, yang selalu ngikutin dia kemana mana." Ai'Kit mengepalkan tangan dan memukul meja dihadapannya.

"Hoeiii. Mejanya gak salah apa apa! ngapain harus kamu pukul gitu. Biasa aja broo." Kataku mencoba menenangkan. "Lagian kamu ngapain mau nyamperin N'Wayo?"

"Ya mau tau aja dia kaya apa orangnya." Amarah Ai'Kit mulai mereda.

"Terus?"

"Kayaknya kita salah orang deh Beam." Dia melihat kearahku. "Soalnya dia itu anaknya cupu, kacamatanya aja setebel buku matematika."

"Tapi kan semua bukti ngarah ke Nong itu."

"Iya, cuman. . . Kalaupun Ai'Pha homo pasti dia maunya sama yang ganteng, modis dan keren. Bukan kaya Nong itu." Kata Ai'Kit mencoba menganilisa.

"Nong siapa?" Kata suara yang tiba tiba menyela pembicaraan kami, membuat kami terkejut dan hampir saja jatuh dari kursi.

"Ai'Sat'Pha. . ." Teriak Kit.

Aku memukul lengannya agar tidak bicara lebih lanjut, takut dia akan membocorkan semuanya.

"Itu tadi Ai'Kit dikerjain sama Nong kelas 2, makanya dia kesel." Kataku berbohong.

"Siapa? Anak kelas berapa? Biar aku hajar aja anak kurang ajar kaya gitu." Ai'Pha bersiap untuk melangkah keluar kelas.

Aku segera berdiri dan meraih tangannya, mencegahnya menghajar orang yang tidak berdosa. Dia bukanlah orang yang bisa di provokasi dengan hal seperti ini, emosinya akan melonjak jauh ketika tau orang terdekatnya mendapatkan masalah dengan orang lain.

Aku Adalah MilikmuWhere stories live. Discover now