KIBUM || Because the Script

1K 56 7
                                    

Happy reading!

린린린

Author pov.

Pagi menjelang siang, seorang pria tampan duduk di lantai beralaskan karpet berbulu domba yang sangat lembut, dengan punggung yang ia sandarkan pada badan sofa dibelakangnya, dengan sangat serius ia mempelajari sebuah jilid naskah drama ditangannya.

Kim Kibum yang merupakan salah satu member Super Junior yang tengah vakum itu, semalam menyempatkan diri untuk mampir ke dorm dan menginap, karena merindukan keluarga Super Juniornya setelah pulang dari jadwal syutingnya. Ia yang tadinya akan merasa bebas dan santai berada seorang diri di dorm, karena ia tahu semua member Super Junior akan sangat sibuk dengan tur konser mereka, dan berniat menghabiskan waktunya dengan menghapal dan memahami isi dari dialog untuk scene selanjutnya, akhirnya gagal saat salah satu member yang telah menikah itu datang dengan membawa anaknya, dan meninggalkannya berdua dengannya hanya karena ia yang tidak memiliki kegiatan.

Ia merasa bersyukur bocah itu tidak terlalu merepotkan, karena bocah yang bernama Daewon itu sedang bermain dengan peliharaan dorm, sehingga ia bisa melanjutkan rencananya walau tidak benar-benar bisa bersantai, karena ia harus sesekali mengawasi bocah itu.

"Baa Appa! Ibum Appa apain?" Kibum tersentak dan mengelus dadanya berkali-kali sambil mengumpat tanpa suara, saat bocah yang harus ia awasi dan waspadai, dengan tiba-tiba muncul di samping kanannya dan menyentaknya dari konsentrasi naskahnya.

Kibum menutup matanya sambil menarik napas berkali-kali, berharap jantungnya yang melompat-lompat itu dapat kembali tenang dan berdetak sewajarnya saja.

Ia tatap malas Daewon yang berdiri menyandar di bahu kanannya. "Appa belajar. Jangan ganggu ya?" Kibum kembali menatapi satu persatu kata dalam tumpukan kertas ditangannya.

"Ajan apa?" tanya Daewon ingin tahu.

"Belajar ini." Kibum menggoyangkan naskah ditangannya tanpa menatap Daewon, yang kini juga ikut melihat apa yang di pegang olehnya.

"Unya Daddy itu." Daewon menunjuk tumpukan kertas di tangan Kibum. Anak itu ingat jika ia pernah melihat Siwon memelototi benda yang sama dengan yang di pegang Kibum.

Kibum hanya memutar matanya malas. "Appa tahu kalau Daddy'mu punya juga. Tapi yang ini punya Appa." Kibum mencoba untuk bersabar dengan berkata dengan lembut.

"Unya Daddy ithu. I umah cana Aewon iyat ithu Daddy egang." Daewon bersikeras jika apa yang di pegang Kibum adalah milik sang ayah dengan menunjuk-nunjuk kertas itu.

"Ne. Ne. Terserahmu sajalah!" Kibum yang tahu jika berdebat dengan bocah semacam Daewon itu percuma, dan menghabiskan banyak tenaga serta emosi, akhirnya ia lebih memilih mengalah dengan meng'iya'kan ucapan Daewon, walau harus menahan dongkol dihatinya. Ia lalu menekuni kembali naskahnya.

"Appa injam na." ucap Daewon mencoba mengambil naskah di tangan Kibum.

Kibum menjauhkan naskah itu dari jangkauan Daewon ke sisi sebelah kirinya. "Jangan! Masih Appa pakai."

"Angan?" Daewon menatap Kibum tak mengerti.

"Ne. Tidak boleh, oke?" Kibum menggoyangkan jari telunjuknya di depan Daewon.

"Ak oleh." Daewon mencoba meniru kosa kata yang baru ia dengar.

"Ne. Tidak boleh ganggu Appa. Oke?" Kibum kembali mendekatkan naskah yang ia jauhkan dan kembali membacanya.

"Injam na Appa." Kibum mengeram tertahan dengan mata tertutup. Ia merasa bodoh karena percaya begitu saja pada bocah seperti Daewon, yang tidak mengerti arti dari kata'Tidak boleh' yang ia katakan.

DAEWON VS ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang