04

875 66 11
                                    

Melody dan Fira berjalan beriringan di koridor sekolah, Melody sengaja mengajak Fira menemani-nya mengelilingi sekolah barunya ini. Beruntung sekali karena hari ini sedang ada rapat guru, Jadi pelajaran Free alias bebas.

"Dy lo mau ngajak gue kemana? Kaki gue udah pegel dari tadi ngikutin lo mulu."

"Gue mau cari sahabat kecil gue. Tapi nggak tau dia di kelas mana." Jawab Melody santai.

"Gimana lo bisa ketemu orangnya, kalo lo aja nggak tau kelasnya dimana. Dy ini sekolah gedhe, tiga lantai sekaligus. Masa iya mau naik turun tangga." Ucap Fira kesal, namun yang dikasih tau malah nyelonong pergi.

"Namanya juga usaha demi sahabat."

"Usaha? Jangan gini juga kalee. Tulang kaki gue udah pada keriting semua ini." Ucap Fira berusaha menyejajarkan langkahnya dengan Langkah Melody.

"Keriting? Perasaan kaki lo baik-baik aja. Tambah bagus juga bentuknya, nggak kalah kok sama kakinya Hulk." Jawab Melody asal sambil memperhatikan kaki Fira.

"Lo kira gue cewek jadi-jadian? Kaki gue lo samain kakinya Hulk yang besar, ijo lagi. Parah banget lo Dy." Fira menghentakkan kakinya kesal merasa jika omongannya tidak di tanggapi Melody.

"Dari pada kita muter-muter tanpa tujuan yang jelas, lebih baik lo ikut gue." Fira menarik paksa tangan Melody.

"Lo mau bawa gue kemana?" Jawab Melody berusaha melepaskan pegangan Fira pada pergelangan tangannya.

"Udah lo ikut aja. Cerewet lo."

"Perasaan dari tadi yang cerewet elo deh, kenapa gue yang disuruh diem."

"Diem Ody, karena elo lebih cerewet." Melody mendengus kesal, membiarkan sahabat barunya itu menarik paksa dirinya. Entah mau kemana.

*****

Disinilah keduanya berada. Yap, di lapangan basket. Dari suaranya aja kita tau masih ada pertandingan disini. Satu kata untuk menggambarkan tempat ini. BERISIK.

"Fir, lo ngajak gue kesini. Buat apa?"

"Ya buat liat pertandingan basket lah."

"Tapi gue nggak suka tempat rame kayak gini."

"Lo nikmati aja suasananya, lama-lama lo pasti suka." Melody mengangguk pasrah. Dulu dia memang suka suasana ramai seperti ini, apalagi untuk menonton pertandingan basket. Tapi itu dulu, sejak kejadian itu, kejadian yang masih membekas pada memorinya. Mengingatnya saja membuat hatinya perih. Kini Melody lebih suka keadaan tenang. Lebih baik menurutnya.

"Ody liat, kelas kita ikutan tanding juga. XI MIPA 3 semangat!!" Teriak Fira histeris membuat lamunan Melody buyar. Pandangannya kini ia alihkan pada gerombolan cowok di sana.

Matanya tepat mengarah pada sosok cowok nyebelin, yang tadi pagi ia temui di pinggir trotoar.

Apa mungkin dia sekelas sama gue? Tapi kenapa gue nggak liat dia. Aneh, pikirnya.

"Fir, lo kenal dia nggak?" Tanya Melody penasaran.

"Mana?" Fira mengedarkan arah pandang matanya, bingung.

"Itu ( Melody mengarahkan telunjuk tangannya ), cowok yang ikut barisan kelas kita. Nomor punggung 07."

"Sumpah, parah banget lo. Lo beneran nggak kenal?" Tanya Fira histeris sedangkan yang diberi pertanyaan hanya mengangguk polos.

"Dia itu teman sebangku elo."

"Teman sebangku, jadi yang namanya Dional Mahendra itu dia." Ucap Melody tak percaya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AnnoyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang