Langit masih berkabut dedaunan masih berembun hawa dingin terasa menusuk sampai ke tulang, entah sudah hari keberapa aku bekerja tapi tetap saja suasananya masih asing,orang lalu lalang dengan kesibukan masing masing tapi tetap dengan tujuan yang sama "mencari rezeki".
Namaku Anisa khumairoh terserah mau dipanggil apa,aku bekerja disalah satu PT saat aku bekerja bisa dibilang masih dini bagaimana tidak umurku saat itu masih 17 tahun tidak ada waktu untuk sekedar menganggur menikmati bebasnya rutinitas sekolah selama 12 tahun,bahkan setelah selesai ujian aku langsung mencari kerja,aku tidak kuliah, terlintas keinginan tapi ekonomi tak mendukung terlahir dari keluarga sederhana bapak hanya buruh harian sedangkan ibu seperti ibu yang lain mengurus rumah tangga.
Ditempat kerja untungnya tak terlalu buruk,banyak teman sebaya bahkan satu sekolah teman SMA,SMP,bahkan SD hingga seperti reunian,antara malu dan senang menjadi satu bagaimana tidak tempatku bekerja adalah PT yang dibilang tak terlalu disukai gadis remaja sepertiku tak perlu diceritakan apa yg diproduksi jika kau gadis manja jangan pernah berpikir untuk bekerja disana dan sampai saat ini aku baru sadar bahwa mental ku kuat.
Seperti kebanyakan PT,karyawan dan karyawati membaur jadi satu dengan berbagai karakter,usia,bahkan agama,maklum orang yang mengelola PT keturunan Tionghoa setiap hari kami diantar jemput menggunakan bis karyawan tetapi tidak semua,jika ingin pergi sendiri menggunakan motor atau apapun bisa bahkan karyawan yang merantau disediakan mes gratis tentunya dengan peraturan yang ada.
Kami gadis remaja yang masih labil masih genit-genitnya kata orang masih ingin mencari kebebasan,alhasil bekerja seadanya saja,lebih banyak bermain masih iri-irian,telat masuk, kerja berantakan,kalau dimarahi membantah, membicarakan orang, mengejek, coment sana,coment sini malas malasan tapi jika menyangkut soal cowok kami nomor satu haha.
Pertama menerima gaji merasa menyesal pernah menyianyiakan uang pergi pagi hingga petang,mendapatkannya susah menghabiskannya bukan main mudahnya,pulang dari bekerja aku menangis ingin berhenti karna badanku rasanya sakit semua tangan lemas kepala pusing bahkan aku tidak mandi dan langsung tertidur,aku merasa tidak enak jika langsung berhenti karna aku dan temanku awalnya bersemangat minta dimasukkan oleh bibiku jika langsung berhenti dia yang akan malu jadi ku batalkan niatku dan jalani saja semuanya hingga terbiasa.
Tempatku bekerja berdiri diatas pulau dipinggirannya terdapat sungai,sungai musi namanya PT itu seperti sekolah ada piket,seragam,bel,kantin,absen,jika tidak masuk harus mengirim surat persis seperti sekolah,disana juga ada mushola ada juga klenteng memang mayoritas karyawan muslim tapi karna seperti yang aku bilang diawal pemilik PT keturunan Tionghoa jadi disediakan tempat ibadah khusus mereka,ada juga yang beragama kristen intinya agama disitu beragam jadi harus saling toleransi dan itu pula yang jadi penyebab "Kita Beda".
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Beda
RomanceKau tau rasanya saling mencintai tapi tak memiliki?saling menyayang tapi rasanya siasia?saling menunggu tapi itu percuma?semua karna satu hal"PERBEDAAN".