Seperti langit kelam yang mendung,siang tanpa matahari, malam tanpa kerlip bintang yahh seperti itulah aku jika tanpa dia,kurasa dia salah satu alasanku semangat bekerja entah apa yang membuatku begitu mudahnya jatuh cinta padanya,jujur aku orang yang sulit jatuh cinta pacaran saja bisa dihitung jari tapi sekali jatuh cinta akan sulit melupakan sulit move on,yang parahnya lagi sudah tau dia beda agama tetap saja aku tertarik padanya ada getar yang berbeda tiap berpapasan dengannya gugup yang membuatku terlihat bodoh ahh kenapa aku ini?.
Tidak ada lagi dia dibagian tempatku bekerja mungkin dia kembali kekantor yang jelas sudah beberapa hari aku tak melihatnya,sebelum masuk keruang produksi biasanya aku dan temanku mempersiapkan alat salah satunya timbangan untuk mengambilnya harus keruang lab biasanya timbangan akan dicek terlebih dahulu dan menunggu beberapa menit,pikiranku menerawang sembari menunggu timbangan tingkahku seperti hidup segan mati tak mau, pikiranku pun tersadar mataku tertuju pada ruangan itu bukan ruangannya yang membuatku tertarik tapi sosok yang berdiri disitu dengan senyum manisnya dia menyapa pagi dengan sedikit gelak tawa,batinku pun berkata aku benar-benar jatuh cinta.
Bukan dikantor tempatnya sekarang,dia dipindahkan di bagian pembelian sempat heran cowok kantoran seperti dia mau dibagian itu semua tau itu bagian yang sangat berat kotor dan bau,aku salah menilainya aku kira dia sosok lelaki pembersih,cuek,sombong yang tak mau bekerja bermandikan keringat bergaul dengan orang sepertiku iya sepertiku yang hanya karyawan kecil,setelah tersadar dari lamunan karena sosoknya dadaku kembali berdegup tak karuan tuhan kenapa aku ini?setelah pengecekan selesai aku dan temanku memasuki ruang produksi yang harus melewati ruang pembelian alhasil melewati sosoknya sosok yang membuatku bersemangat dan melemah beberapa hari belakangan ini.
Sejujurnya aku tak sanggup melihat dirinya,apalagi matanya aku takut mukaku akan memerah karna malu tapi apa boleh buat hatiku meronta-ronta setidaknya tatap dia walau beberapa detik agar rindu dihatimu terbayarkan,akhirnyaku beranikan diri menatapnya dia sempurna dimataku tiada duanya jika didepan ada tembok mungkin aku sudah tetabrak karena pandanganku tak bisa lepas darinya dia tersenyum,secara spontan aku membalasnya dan menambahkan kata "kamu sombong" entah sadar atau tidak aku berani berkata seperti itu dia merespon dengan menggelengkan kepala dan bilang "kamu yang sombong" akhirnya kami saling menyalahkan tapi disertai senyum tawa penuh arti.
Nyawaku terasa kembali penuh,rinduku kini sudah terbayar saat bekerja pikiranku bercabang jadi dua antara tugasku dan tentu saja dia,kembali senyum kebahagiaan tersirat diwajahku saat bisa bicara dengannya diluar topik pekerjaan,sedang fokusnya bekerja rasanya aku ingin keluar ke toilet karena mungkin suhu hari itu sangat dingin aku ingat bahwa dia sekarang bekerja diluar aku harus secantik dan semenarik mungkin didepannya,lama aku berdiri didepan kaca merapihkan ini membersihkan itu aku ingin sesempurna mungkin saat didepannya walau hanya sekilas aku melintasinya.
Aku senang dia bekerja diluar setidaknya jika aku lewat kita akan saling sapa jika dia tersenyum hatiku terasa berdesir,pernah saat aku mengantri naik perahu aku menunggu dipagar dan melihatnya diatas truk sempat heran karena ada suara yang memanggil namaku semua sudut tak luput dari mataku kanan kiri bawah sampai kumelihat keatas ternyata dia dalam hati aku berkata "walau diatas truk dia tetap menawan",dia memberikan simbol kedua jari jempol dan telunjuk diantara bibir dan ditarik kesamping ternyata dia menyuruhku tersenyum langsung saja aku tersenyum senyum yang paling tulus selama hidupku semoga dia melihat senyum yang manis dariku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Beda
RomanceKau tau rasanya saling mencintai tapi tak memiliki?saling menyayang tapi rasanya siasia?saling menunggu tapi itu percuma?semua karna satu hal"PERBEDAAN".