🌌PERTEMUAN 🌌

47 2 0
                                    

  Tak habis pikir dengan pemikiran karyawan disitu jika turun dari mobil dengan sigap pak security mengamankan pagar agar tak sembarang dilewati karna untuk sampai di PT kami harus menyebrang menggunakan perahu atau ketek sebentar,tak sampai lima menit,yang menjadi rutinitas adalah saling dorong untuk melewati pagar itu entah apa yang membuat mereka ingin cepat sampai PT hingga rela berdesak-desakan melihatnya saja aku kadang takut tapi itu keseruannya kadang ada yang bersorak sorak atau marah-marah karna terjepit atau apa,intinya itu jadi hiburan setiap hari.

Dia bernama Airlangga Christian cowok blitang yang merantau ke palembang untuk bekerja,tinggi,kuning langsat,manis,misterius,dan yang pasti standar para cewek,gadis remaja seperti kami jika dia lewat pasti terucap kalimat kagum termasuk aku,sudah berapa lama dia bekerja aku tak tahu yang pasti dia lebih dulu daripadaku dia tinggal di mes karna dia termasuk anak perantau.

Pertemuanku dengannya bisa dibilang karna perantara karna jika dibilang karna sering bertemu itu salah,aku hanya karyawan kecil sementara dia karyawan kantor dia berhadapan dengan komputer,buku,pena sementara aku air,es,seafood,bahkan gunting hahh seperti bumi dan langit bertemu dengannya pun hanya sekali duakali itupun jika beruntung bahkan kadang tak melihatnya sama sekali hingga berminggu-minggu.

Aku tak mengenalnya langsung aku mengenalnya karna temanku Putri Wulandari tertarik padanya,aku pun jadi penasaran yang mana orang yang membuat putri begitu antusias menceritakannya setelah melihatnya menurutku yahh lumayan tapi tak ada terbesit dipikiranku untuk menyukainya juga bahkan aku jadi pendengar setia putri jika membicarakan tentang tian,pernah suatu hari putri minta ditemani mengambil gajinya yang belum diambil jadi mau tidak mau kami harus masuk kantor karna itu waktu istirahat kami harus melewati karyawan kantor termasuk tian kak tian lebih tepatnya kak tian karna ternyata dia sudah berumur 24 tahun,dia menitipkan salam dari kejauhan yang disampaikan Buk azizah bahwa kak tian titip salam tak jelas untuk siapa tapi menurutku itu untuk putri.Bukan main senangnya putri aku pun ikut senang melihatnya.

Makin lama aku makin tahu tentangnya, bukan karena aku mencari tahu tapi tentu saja dari putri yang terus membicarakan pangeran pujaannya akhirnya kami pun tahu bahwa dia berbeda ya agamanya berbeda pantas saat bulan ramadhan aku tak sengaja melihatnya memasak mie instan didapur dengan polosnya aku bertanya kenapa ia tak berpuasa tapi dia menjawab pekerjaannya berat haha alasan klasik, sudah bisa ditebak putri kecewa,pupus sudah harapannya tapi bukan putri namanya jika langsung menyerah dia bilang tian tetap pangerannya dan menginginkan tian pindah agama hahaha putri sangat percaya diri dan aku hanya tersenyum.

Kita BedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang