Headline utama.Seorang Mahasiswa ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan sadis disebuah Villa, dimana yang dibunuhnya, adalah sahabat dekatnya.
Polisi telah mewawancarai tersangka dan telah menetapkan tersangka mengalami gangguan Jiwa dan mengirimnya kepusat rehabilitasi khusus yang menangani nya.
[•]
Seorang pria bersurai ebonu tampak tengah terduduk meringkuk dipojok ruangan, ruangan berbentuk kubus nan kecil dan sempit serta didominasi oleh warna putih.
Pintu yang dibuka mengalihkan perhatian pemuda itu. Seorang wanita berseragam polisi menghampirinya, dengan sesuatu ditangannya,
Polisi itu berjongkok dihadapannya,
"Park Jihoon. Kami menemuka barang bukti, yang sepertinya pemberian dari sahabat-sahabatmu" kata Polisi itu. Memberikan sesuatu itu pada Jihoon.
Sebuah Handycam.
"Saya tidak tau apa alasan kamu membunuh sahabatmu, semoga video ini bisa membuatmu sadar, dan menyesalinya" kata polisi itu, lalu keluar dari ruangan.
Jihoon tersenyum kecil,
Tanpa polisi itu pernah tahu, Jihoon memang selalu menyesalinya.
Jihoon menyalakan handycam itu.
Dan memutar video yang ada disana satu persatu.
Sebuah video pesan personal, dari sahabatnya,
Untuk park Jihoon.
[•]
End.A/N
Mungkin kalian bersedia menyediakan tissue untuk chapter setelah ini. Aku tidak janji akan membuat mu sedih, hanya berjaga jaga saja.Maaf menghancurkan ekspetasi kalian. Terima kasih untuk supportnya :)
Aku sayang kalian 💕🙏

KAMU SEDANG MEMBACA
Wishes✔️
Fanfic⚠Bukan YAOI. "Be Careful;What you wish for" (privated) Wanna One ©savageafme || 2017_July || Dark Project